Bogor, Bolong.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) mengapresiasi Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor yang merekatkan kerjasama konservasi panda, antara Indonesia dengan Tiongkok. Segera dimulai penangkaran panda.
Dilansir dari Antara, Senin (26/9/22), Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK, Indra Exploitasia mengatakan konservasi panda secara ex situ atau di luar habitatnya berjalan lancar dan keberadaannya telah banyak menarik perhatian para pengunjung Taman Safari Indonesia.
Itu dikatakan Senin (26/9) saat memberi sambutan pada peringatan 5 tahun Panda TSI di Puncak, Cisarua, Bogor.
Indra menjelaskan KLHK mempunyai program konservasi ex situ a link to in situ yang artinya bahwa konservasi di ex situ dikembangkan oleh kebun-kebun binatang termasuk Taman Safari atau yang biasa disebut lembaga konservasi akan mengembalikan populasinya, sebagai hasil pengembangbiakan ke habitat alaminya.
Dalam hal ini, menurut dia, Indonesia perlu belajar dari negara Tiongkok dalam mengembangbiakkan panda dan kemudian meningkatkan populasi panda di habitat alamnya.
"Ini sangat luar biasa dan kita perlu belajar dari Pemerintah Tiongkok bagaimana kita meningkatkan satwa endemik. Itulah yang telah kita kerjakan bersama para pihak dalam meningkatkan populasi satwa Indonesia," katanya.
Indra mengajak seperti halnya negara Tiongkok yang mampu mengembangbiakkan satwa endemik panda, Indonesia juga bisa melestarikan satwa asli seperti komodo, setelah berhasil untuk badak sumatera, harimau sumatera, kemudian gajah dan orang utan.
Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Group Jansen Manansang menjelaskan dapat memelihara panda secara ex situ di lembaga konservasinya merupakan hal yang luar biasa.
Saat ini TSI sedang berupaya melakukan inseminasi atau teknik reproduksi bantuan yang bertujuan untuk membantu sperma mencapai rahim atau saluran indung telur dengan cara memasukkan sperma langsung ke dalam rahim/saluran indung telur pada masa ovulasi wanita.
Hasil sementara, kata Jansen, telah ada dua sperma yang berhasil dimasukkan sehingga diharapkan akan ada dua bayi panda lahir di TSI dalam beberapa waktu ke depan. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement