Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Moskow, Bolong.id - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak mengambil tindakan apa pun yang akan mengarah pada berlanjutnya sanksi terhadap Iran, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Minggu (20/9/2020).
Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengklaim bahwa "Amerika Serikat menyambut kembalinya hampir semua sanksi PBB yang sebelumnya dihentikan terhadap Republik Islam Iran" dan "sanksi diberlakukan kembali pada Iran sesuai dengan proses pemberlakuan kembali sanksi di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB atau UN Security Council resolution (UNSCR) 2231", dilansir dari ecns.cn, Senin (21/9/2020).
"Sekarang mereka mencoba memaksa semua orang untuk memakai 'kacamata realitas' berlabel 'buatan AS' dan memahami apa yang terjadi di sekitar Iran dan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action, biasa disingkat JCPOA, kesepakatan nuklir Iran) secara eksklusif melalui mereka. Tapi, dunia bukanlah permainan komputer Amerika," bunyi pernyataan dari kemenlu Rusia itu.
Mengklaim bahwa sanksi PBB terhadap Iran telah dipulihkan adalah angan-angan belaka, kata kementerian, sembari mendesak pihak AS untuk memiliki keberanian untuk akhirnya menghadapi kebenaran dan berhenti berbicara atas nama Dewan Keamanan PBB.
"Perilaku tak terkendali yang bertentangan dengan JCPOA dan UNSCR 2231, menjadi pukulan serius dari Amerika Serikat kepada otoritas Dewan Keamanan PBB, sebuah manifestasi dari pengabaian terbuka atas keputusan dan hukum internasional secara umum. Ini tidak dapat diterima," tegasnya.
Upaya untuk mempertahankan dan memastikan implementasi JCPOA yang berkelanjutan akan terus berlanjut, sambung Kementerian Luar Negeri Rusia. "Amerika Serikat seharusnya tidak memperburuk situasi, tetapi segera meninggalkan tujuannya untuk menghancurkan JCPOA dan merusak UNSCR 2231," tambahnya.
Iran mengatakan pada Minggu (20/9/2020) bahwa Amerika Serikat telah "diisolasi" setelah deklarasi sepihak AS atas sanksi PBB kembali berlaku terhadap republik Islam itu disangkal oleh negara-negara besar lainnya.
Sebelumnya, pemerintahan Trump mengatakan jika perpanjangan dari sanksi itu berlaku dan mengancam akan memberikan konsekuensi pada setiap negara anggota PBB yang gagal untuk mematuhinya.
"Amerika Serikat sangat, sangat terisolasi dalam klaimnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Minggu (20/9/2020). "Seluruh dunia mengatakan tidak ada yang berubah."
Sementara itu, pada hari Minggu (20/9/2020), dua anggota dewan tetap PBB, Prancis dan Inggris, mengeluarkan pernyataan bersama dengan anggota tidak tetap Jerman, mengatakan bahwa pemberitahuan yang diklaim AS0 tidak dapat memiliki efek hukum apa pun.
Advertisement