Home     News     china
Lama Baca 3 Menit

Suhu di China Lebih 40 Derajat Celcius

15 August 2022, 21:20 WIB

Suhu di China Lebih 40 Derajat Celcius-Image-1
Tiongkok Alami Gelombang Panas Terparah, Suhu di Atas 40 Derajat - VCG via Getty Images

 

Jakarta, Bolong.id - Beberapa tempat di Tiongkok kini bersuhu di atas 40 derajat Celcius. Otoritas meteorologi setempat mengeluarkan peringatan suhu tinggi, 25 hari berturut-turut.

Dilansir dari inet.detik.com Senin (15/08/22), ahli meteorologi memperkirakan, gelombang panas yang berlangsung lama akan menjadi new normal di masa mendatang akibat pemanasan global yang makin parah.

Suhu panas yang sudah berlangsung lama telah mengakibatkan kekeringan di beberapa tempat di Tiongkok, termasuk Henan yang merupakan produsen utama biji-bijian. Kondisi ini juga memicu konsumsi listrik hingga batas maksimal.

Para ahli percaya, gelombang panas akan menjadi stimulus bagi pemerintah Tiongkok untuk mempersiapkan persiapan new normal dengan mempercepat langkah dalam peningkatan industri, energi baru, dan investasi di bidang infrastruktur dan pertanian modern.

Administrasi Meteorologi Tiongkok pada hari 14 Agustus mengeluarkan peringatan merah yang berarti peringatan tertinggi dalam sistem peringatan cuaca Tiongkok, didalamnya terdapat empat tingkat peringatan untuk cuaca panas ekstrem.

Peringatan merah dikeluarkan untuk bagian-bagian tertentu dari wilayah Xinjiang Tiongkok Barat Laut, Provinsi Shaanxi Tiongkok Utara dan Provinsi Jiangsu Tiongkok Timur.

Zhushan, sebuah kota di Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah, tercatat sebagai kota terpanas di Tiongkok dengan suhu melebihi 44 derajat Celcius pada 13 Agustus. Jiangsu mengeluarkan peringatan pada tanggal 14 Agustus yang mengatakan bahwa suhu permukaan beberapa bagian provinsi akan melebihi 72 derajat Celcius.
Beberapa tempat wisata juga ditutup karena suhu panas yang tinggi. 

Operator dari Patung Buddha Raksasa Leshan juga mengumumkan pada tanggal 14 Agustus bahwa mereka menutup tempat tersebut untuk wisatawan, karena suhu panas yang tinggi.

Selain itu, pada 13 Agustus, pengelola air terjun Chishui di Kota Zunyi, Provinsi Guizhou, Tiongkok Barat Daya, mengatakan pihaknya telah menutup tempat air terjun tersebut, karena hulu air terjun telah mengering akibat suhu tinggi.

"Kami telah menyaksikan gelombang panas selama 62 hari, dan cakupan pengaruhnya serta suhu tertinggi telah melampaui tahun 2013," kata Sun.

Dia mengaitkan alasan cuaca abnormal tersebut dengan pola sirkulasi atmosfer, terutama kelainan tinggi subtropis Pasifik Barat yang memberikan pengaruh penting pada anomali cuaca dan iklim di wilayah monsun Asia Timur. (*)