Seorang petani menunjukkan jamur tiram yang baru dipetiknya di sebuah rumah kaca di desa Dongfeng, kabupaten Quzhou, provinsi Hebei, China Utara, 3 Des 2020. - Image from China Daily
Beijing, Bolong.id - Diprediksi, pada 2025 pendapatan industri pengolahan produk pertanian Tiongkok sekitar 32 triliun yuan (USD4,9 triliun), Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan mengatakan pada hari Senin.
Diperkiarakan, sekitar 80% bahan hasil akan diolah menjadi produk baru, meminimalkan jumlah bahan yang terbuang percuma. Dilansir dari China Daily, Selasa (02/03/2021)
Liu Huanxin, Wakil Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan, mengatakan itu saat memperkenalkan rencana pembangunan industri pedesaan lima tahun negara itu pada konferensi video. Nilai produksi setiap cluster akan melebihi 100 miliar yuan (USD15,4 miliar).
Lebih dari 4 miliar perjalanan wisata tahunan diharapkan dilakukan di daerah pedesaan pada tahun 2025, dengan pendapatan melebihi 1,2 triliun yuan, kata Liu.
"Wilayah negara berencana menarik lebih dari 15 juta orang untuk kembali ke desa asalnya dan memulai bisnis," katanya.
Daerah pedesaan didorong untuk menyusun rencana pengembangan industri dan membangun inkubator bisnis untuk GAM yang kembali, taman industri pertanian modern dan desa percontohan, untuk mempromosikan industri pedesaan berkualitas tinggi, konferensi tersebut menekankan.
Pengembangan perusahaan besar juga penting dan masalah penggunaan lahan dan pinjaman harus ditangani. Menyelesaikan konflik antara petani dan perusahaan melalui pembagian keuntungan juga akan memungkinkan penduduk pedesaan untuk mendapatkan lebih banyak uang, demikian bunyi konferensi tersebut. (*)
Advertisement