Presiden Taiwan Tsai Ing Wen - Image from TAIWAN PRESIDENTIAL OFFICE / VIA KYODO
Taipei, Bolong.id - Harga nanas di Taiwan kini sekitar 10-30 yuan per kilogram (sekitar Rp 22.000). Pemerintah Taiwan mensubsidi ekspor nanas bersaing di internasional.
Di antaranya subsidi ekspor ke Australia 105 yuan perkilogram, dan angkutan laut 23 yuan perkilogram, subsidi angkutan laut dan udara untuk kawasan Timur Tengah sebesar 15 yuan perkilogram, dan daerah lainnya 12 yuan.
Data dari China Times, Minggu (14/3/21) tersebut memicu diskusi di antara netizen yang mengkritik pihak berwenang karena "Menggunakan pajak rakyat untuk menyelamatkan wajah mereka".
Yang lain mempertanyakan berapa lama pendekatan "jual satu potong untuk satu subsidi" ini bisa berlangsung?.
China Times pada tanggal 14 menyatakan bahwa Taiwan hanya akan mengandalkan berbagai subsidi untuk mencoba menjual nanas, tetapi juga telah menyebabkan kekacauan di pasar ekspor, dan pasar yang mengandalkan subsidi tidak dapat bertahan selamanya.
Apa yang seharusnya Perlu dipertimbangkan? Ekspansi yang efektif dan bertahan lama untuk pasar.
Ekspor produk pertanian Taiwan berturut-turut mengalami masalah. Tiongkok daratan telah berhenti mengimpor nanas Taiwan, dan Taiwan selalu mengklaim mengekspor buah dalam jumlah besar ke Jepang.
Tsai Ing-wen juga memamerkan, "Buah Taiwan akan dikirim ke Jepang dan akan debut di Olimpiade Tokyo."
Namun, pada tanggal 13, Nishimoto Trading Company of Japan mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa beacamine melebihi 6 kali standar pada pisang yang diekspor dari Taiwan ke Jepang dan harus dikeluarkan dari rak untuk didaur ulang. (*)
Advertisement
