Pedagang Muslim di Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Saat ini seluruh umat muslim di Indonesia dan di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Tidak terkecuali di Xi’an dan Shanghai, suasana dan ibadahnya pun kurang lebih sama dengan di Indonesia, “Saat berbuka puasa di masjid juga disediakan takjil, sama seperti di Indonesia.” kata Luthfi Abdil Khuddus, mahasiswa Shanghai University of Sport asal Indonesia.
Luthfi juga mengaku merasa senang karena di dekat kampusnya sekarang ada masjid, “Jalan 10 menit saja sudah sampai.” Kata Luthfi. Ia juga mengatakan, tidaklah sulit untuk mengadakan kegiatan pengajian di kampusnya. Selain itu, mengadakan pengajian di masjid-masjid juga diperbolehkan. “Mahasiswa di sini (Shanghai) sering gabung sama pekerja migran WNI untuk pengajian bersama di masjid.” kata Luthfi.
Tidak seperti Luthfi, Adimas Ramadhan, seorang mahasiswa Xi’an Jiaotong University tidak dapat menemukan masjid di dekat kampusnya. “Kalau salat Jum’at harus naik bus lalu nyambung naik metro (kereta cepat) sampai sekitar 1,5 jam.” kata Adimas. Adimas juga mengaku bahwa di kampus mereka terdapat aturan pelarangan kegiatan keagamaan, sehingga terkadang jika ingin mengadakan ibadah bersama seperti pengajian harus di apartemen salah seorang mahasiswa.
Meskipun aturan di kota Xi’an sangat ketat, tetapi sebenarnya kota Xi’an adalah kota dengan toleransi yang tinggi. “Di X’an nyaman seperti di Jogja.” kata Adimas. Kota Xi’an juga terkenal dengan Muslim Quarter, menurut data 49,8% muslim Xi’an tinggal di sini. “Karena banyak muslim, jadi melihat ada yang berhijab sudah biasa” kata Adimas. Di Muslim Quarter ini juga terdapat Huiminjie, sebuah jalan yang menjual berbagai kuliner khas Xi’an yang halal, dan juga merupakan tempat wisata favorit para turis.
Advertisement