Softlens - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Mata adalah organ yang rapuh dan sensitif. Menurut data, saat ini jumlah orang dengan miopia di Tiongkok telah lebih dari 450 juta orang, di mana yang paling banyak adalah remaja. Penggunaan softlens pun sangat populer di kalangan remaja. Meskipun tidak ada bukti bahwa lensa kontak meningkatkan risiko infeksi COVID-19, American Academy of Ophthalmology merekomendasikan bahwa selama pandemi COVID-19, mereka yang biasa mengenakan softlens lebih baik "menyerah" dan memakai kacamata lebih sering untuk mengurangi keinginan untuk menyentuh mata. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memakai softlens cenderung lebih sering menyentuh mata mereka dan memperbesar kemungkinan infeksi COVID-19.
COVID-19 dapat menyebar melalui cairan di mata orang yang terinfeksi atau benda yang membawa cairan tersebut. Pada 26 Februari 2020, tim profesor Shen Ye ( 沈晔 ) dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang ( 浙大医学院附属第一医院 ), untuk pertama kalinya menjelaskan keberadaan COVID-19 dalam air mata. Penularan COVID-19 meliputi transmisi tetesan pernapasan dan transmisi cairan tubuh lainnya. Hal ini termasuk tetesan air mata pada permukaan benda, kontak dengan tangan yang terkontaminasi.
Bagi pengguna softlens yang tidak dapat menggunakan kacamata, American Academy of Ophthalmology juga memberikan tips higienis menggunakan softlens untuk meminimalkan risiko infeksi. Sebelum mengambil softlens , cuci tangan dengan sabun dan keringkan tangan dengan handuk, meminimalkan kontak dengan air, lepaskan softlens sebelum mandi atau berenang; jangan bilas softlens dengan air ledeng; jangan menaruh softlens di mulut untuk membasahinya; dan hanya gunakan cairan disinfektan yang disetujui untuk mendisinfeksi lensa.
