Zhong Nanshan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - “Hari ini begitu banyak orang dapat menghadiri pertemuan ini, yang belum terbayangkan di luar negeri,” ungkap Zhong Nanshan, akademisi Akademi Teknik Tiongkok pada 16 November 2020, di Forum Biologi Internasional Guanzhou 2020 yang diadakan di Pulau Biologi Internasional Guangzhou.
Zhong juga mengatakan bahwa sekarang setiap orang harus tetap waspada. Sementara lebih dari 53 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia, Tiongkok pada dasarnya memiliki kasus sporadis atau muncul di beberapa tempat saja yang sangat kontras dengan situasi di luar negeri, dilansir dari toutiao.com, Selasa (17/11/2020).
Zhong Nanshan mengatakan bahwa dibandingkan dengan SARS 17 tahun lalu, pengalamannya tentang pandemi COVID-19 sangatlah berbeda. Ia mengatakan, “Saat itu, penelitian ilmiah dan teknologi tentang SARS belum cukup, namun kali ini, sejak awal, kami telah melakukan pengobatan dan pencegahan sambil melakukan penelitian, serta mengembangkan dan mempromosikan alat tersebut relatif lebih awal.”
Pada tahun kedua SARS, pola virus ditemukan dan dilacak ke sumbernya, namun COVID-19 tampaknya lebih menantang. “Saat ini, dunia belum mengetahui keteraturan pandemi, juga belum melacak sumbernya. Tidak ada obat yang sangat tepat dan sangat efektif untuk pengobatan (COVID-19). Beberapa obat yang ditemukan hanya berguna untuk pengobatan COVID-19 pada di awal,” terang Zhong Nanshan.
Zhang menjelaskan, dari sisi permasalahan, kombinasi penelitian dasar dan praktik klinis sangat diperlukan, kombinasi klinis dan usaha juga sama pentingnya. Ia berharap kedepannya penelitian dasar, penelitian klinis, dan industrialisasi dapat lebih erat terintegrasi di bidang biomedis.
Mengenai penelitian dan pengembangan vaksin yang menjadi perhatian semua orang, Zhong Nanshan mengemukakan bahwa vaksin Pfizer dari luar negeri dapat mencegah 90% infeksi COVID-19. Faktanya, tingkat penelitian dan pengembangan vaksin di Guangdong dan bahkan Tiongkok juga serupa, tetapi harus mengumumkan hasil uji klinis tahap pertama. (*)
