Lama Baca 3 Menit

Negara Berkembang, Tujuan Utama Vaksin COVID-19 China

11 December 2020, 12:12 WIB

Negara Berkembang, Tujuan Utama Vaksin COVID-19 China-Image-1

Negara Berkembang Jadi Tujuan Utama Vaksin COVID-19 China - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Singapura, Bolong.id - Vaksin COVID-19 Tiongkok diutamakan didistribusikan ke negara berkembang. Malaysia, Filipina, negara Afrika, akan diutamakan.

Perusahaan Tiongkok juga telah menandatangani perjanjian dengan beberapa negara berkembang ini untuk menguji dan memproduksi vaksin, dilansir dari cnbc.com, Jumat (11/12/2020).

Analis riset mengatakan vaksin mungkin menjadi "sarana untuk memperluas pengaruh dan kekuatan lunak Tiongkok", serta meredakan gesekan dengan negara-negara yang mungkin menyalahkan Tiongkok atas pandemi tersebut.

Jacob Mardell dari Mercator Institute for China Studies menunjukkan bahwa para pemimpin Tiongkok mengatakan vaksin adalah "barang publik global", tetapi mereka juga membicarakannya dalam kaitan dengan "persahabatan Tiongkok dan kepemimpinan global". Keduanya terhubung, kata Jacob. “Saya pikir tidak dapat dihindari bahwa vaksin akan dimanfaatkan dengan cara itu.”

Sementara itu, Tiongkok  mengatakan "tidak akan mengubah vaksin COVID-19 menjadi senjata geopolitik atau alat diplomatik apa pun, dan menentang politisasi pengembangan vaksin," menurut kantor berita Xinhua.

Di lain sisi, perusahaan farmasi di AS dan Eropa sebagian besar telah memberikan hasil dari uji klinis vaksin mereka, tetapi data dari Tiongkok masih kurang tersedia. Namun Page-Jarrett dari Economist Intelligence Unit mengatakan ada alasan untuk mempercayai vaksin Tiongkok.

“Jika kita mengambil asumsi bahwa mereka perlu memvaksinasi populasinya sendiri sebelum orang lain, maka itu (vaksinasi darurat di Tiongkok) benar-benar tidak akan dilanjutkan dengan vaksin apa pun yang dianggap tidak aman,” katanya. "Jika... memvaksinasi penduduknya sendiri dan ada beberapa efek samping negatif, maka itu akan berdampak sangat negatif bagi pemerintah."

Jacob menunjukkan bahwa vaksin dengan efikasi tinggi yang dikembangkan di Barat telah kelebihan permintaan dan "diambil oleh segelintir negara kaya". Itu berarti masih ada ruang untuk vaksin Tiongkok, terutama di negara berkembang yang tidak mampu membeli opsi mahal yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna yang dikembangkan menggunakan teknologi mRNA, sebuah pendekatan baru untuk vaksin yang menggunakan materi genetik untuk memicu respons imun. Vaksin semacam itu perlu disimpan pada suhu yang sangat rendah.