Lama Baca 3 Menit

Ternyata Norovirus Juga Muncul di Indonesia. Cek Faktanya...

23 October 2020, 12:49 WIB

Ternyata Norovirus Juga Muncul di Indonesia. Cek Faktanya...-Image-1

Ternyata Norovirus Juga Muncul di Indonesia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta,Bolong.id - Pandemi COVID-19 masih belum berakhir, namun Tiongkok baru-baru ini melaporkan wabah Norovirus yang melanda 70 mahasiswa di Shanxi University. 

Namun, fakta membuktikan bahwa Norovirus juga ditemukan di Indonesia. Dr. Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menyampaikan hal tersebut dalam keterangan resminya. "Virus ini sebenarnya bukan virus baru. Norovirus menjadi salah satu penyebab utama terjadinya infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia," terang Dr. Ari, dilansir dari CNBC, Rabu (21/10/2020).

Dr. Ali mengungkapkan, virus ini juga mulai muncul di Indonesia. Peneliti Indonesia melaporkan salah satunya dalam Journal of Medical Virology pada Mei 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 91 sampel tinja, 14 di antaranya atau sebesar 15,4% mengandung Norovirus.

Ia juga mengatakan, "Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia."

Dr Ali mengungkapkan bahwa Norovirus menyebar melalui makanan atau sumber makanan. Gejala serangan virus ini antara lain keracunan makanan, seperti demam, sakit perut, diare, mual dan muntah. Selain itu, Ia menjelaskan gejala klinis ini juga muncul dalam insiden khusus Norovirus di Tiongkok, khususnya di Provinsi Shanxi. Gejala klinis yang muncul akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi virus ini, dapat muncul dalam waktu 24 jam. 

Untuk mencegah penyebaran Norovirus, Dr. Ari menyarankan agar kualitas makanan yang disediakan restoran, kantor atau rumah harus dijaga dengan baik. Masyarakat Indonesia juga dianjurkan untuk sering-sering mencuci tangan pakai sabun. Hingga saat ini, prinsip penanganan virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala penyakit dan mencegah dehidrasi akibat muntah dan diare. Dr. Ali menyarankan untuk mengganti diet dengan makanan yang lebih lembut seperti bubur, dan menghindari makanan yang pedas dan tinggi lemak. (*)