WHO: Vaksin COVID-19 Cina Efektif! - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jenewa, Bolong.id - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengatakan, “Cara tercepat untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi global adalah dengan memastikan bahwa semua orang di semua negara bisa mendapatkan vaksin COVID-19."
Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, berkata, "WHO sangat tertarik dengan vaksin COVID-19 Tiongkok dan telah memperhatikannya dengan cermat. Beberapa vaksin telah terbukti efektif dalam uji klinis pada tahap ini," dilansir dari c.m.163.com, Jumat (25/9/2020).
Menurut CCTV News, kepala ilmuwan WHO itu pernah mengatakan bahwa sedikitnya 200 vaksin COVID-19 sedang dikembangkan di seluruh dunia, dan sekitar 10 vaksin telah memasuki tahap uji klinis terhadap manusia, dan tiga di antaranya akan segera memasuki tahap uji klinis fase 3, termasuk vaksin dari Tiongkok.
Soumya Swaminathan menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki beberapa kandidat vaksin, dan hasil uji klinis fase 1 dan 2 menunjukkan harapan. Ia juga mengatakan, sebelum akhir tahun 2020 ini, kemungkinan ada satu atau dua kandidat vaksin yang berhasil, dan diharapkan pada tahun 2021 sudah dapat diproduksi hingga 2 miliar dosis vaksin.
Untungnya, mutasi COVID-19 tampaknya jauh lebih sedikit daripada mutasi virus influenza, dan bagian-bagian penting seperti tingkat keparahan penyakit dan respons kekebalan belum terbukti bermutasi.
Tedros menegaskan pada tanggal 21 September 2020 lalu bahwa pengembangan vaksin adalah kerja sama, bukan persaingan. Ia juga mengatakan, di antara 200 vaksin yang dikembangkan saat ini, menurut pengalaman sejarah pengembangan vaksin akan ada yang gagal dan berhasil. Sasaran WHO adalah menyediakan 2 miliar dosis vaksin yang aman dan efektif untuk masyarakat di seluruh dunia pada akhir tahun 2021.
Di sisi lain, gelombang kedua pandemi tidak bisa dihindari. Menanggapi hal ini, dalam 73rd World Health Assembly, Tiongkok mengatakan akan memberikan bantuan internasional senilai USD2 miliar (sekitar Rp29,91 triliun) dalam waktu dua tahun untuk mendukung perang melawan pandemi dan pemulihan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara yang terdampak pandemi, terutama di negara berkembang.
Tiongkok juga akan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendirikan gudang dan pusat darurat kemanusiaan global di Tiongkok, sembari berusaha untuk memastikan rantai pasokan bahan anti-pandemi, dan membangun saluran hijau untuk transportasi dan bea cukai. Negara ini berencana membentuk 30 mekanisme kerja sama rumah sakit mitra Tiongkok-Afrika, mempercepat pembangunan markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, dan membantu Afrika meningkatkan kemampuan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Setelah penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 Tiongkok selesai dan mulai digunakan, vaksin itu akan digunakan sebagai produk publik global, menjadi bentuk kontribusi Tiongkok dalam mencapai aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara berkembang. (*)
Advertisement