Lama Baca 3 Menit

Trump Batalkan Blokir TikTok di AS?

20 September 2020, 15:00 WIB

Trump Batalkan Blokir TikTok di AS?-Image-1

Trump Batalkan Blokir TikTok di AS? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Sabtu (19/9/2020) bahwa dia mendukung kesepakatan yang akan memungkinkan TikTok untuk terus beroperasi di Amerika Serikat.

Perusahaan induk TikTok asal Tiongkok, ByteDance, terus berusaha untuk menghindari tindakan keras terhadap TikTok setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan pada hari Jumat (18/9/2020) akan memblokir unduhan baru dan pembaruan untuk aplikasi tersebut pada hari Minggu (20/9/2020). Pejabat AS telah menyatakan kekhawatiran bahwa data pribadi sebanyak 100 juta orang Amerika yang menggunakan aplikasi tersebut mungkin diteruskan ke pemerintah Partai Komunis Tiongkok, dilansir dari Reuters, Minggu (20/9/2020).

Trump menandatangani perintah eksekutif pada 14 Agustus 2020 lalu yang memberi ByteDance waktu 90 hari untuk menjual TikTok. Akan tetapi, kesepakatan yang diumumkan pada hari Sabtu (19/9/2020) kemarin, bagaimanapun dapat disebut sebagai kemitraan daripada divestasi.

TikTok akan dimiliki oleh perusahaan baru bernama TikTok Global dan akan berkantor pusat di Amerika Serikat, mungkin di Texas, kata Trump. Oracle Corp akan mengambil 12,5% saham di TikTok Global dan menyimpan semua data pengguna AS di cloudnya untuk memenuhi persyaratan keamanan nasional AS, kata perusahaan itu. Raksasa ritel Walmart mengatakan akan mengambil 7,5% saham di TikTok Global.

Sementara Oracle dan Walmart mengatakan bahwa TikTok Global akan dimiliki mayoritas oleh investor AS, ini masih dipertanyakan. Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, kerancuan ini terjadi karena ByteDance akan memiliki 80% TikTok Global. Mengingat bahwa investor AS saat ini memiliki sekitar 40% dari ByteDance, Gedung Putih akan menghitung berapa banyak TikTok Global yang dimiliki oleh pihak AS, sumber tersebut menambahkan. Oleh karena itu, Oracle, Walmart, dan investor AS ByteDance akan memiliki, secara langsung atau tidak sekitar 53% dari saham TikTok Global.

ByteDance telah setuju untuk menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan AS baru di TikTok. Trump yang sebelumnya meminta perusahaan seperti Oracle dan Walmart untuk membayar Amerika Serikat "biaya" untuk berpartisipasi dalam kesepakatan TikTok, mengatakan juga akan ada dana pendidikan sebesar USD5 miliar (sekitar Rp74,17 triliun) sebagai bagian dari kesepakatan.