Jelang Musim Flu, Tiongkok Perkuat Kapasitas Pengujian COVID-19 Nasional - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Otoritas pencegahan wabah Tiongkok menerbitkan rencana untuk memperkuat kapasitas negara dalam pengujian asam nukleat COVID-19 dengan secara khusus mengerahkan fasilitas di wilayah lokal. Para pakar menilai ini akan sepenuhnya mempersiapkan negara itu dari potensi merebaknya COVID-19 lagi menjelang musim flu yang akan datang.
Rencana baru oleh mekanisme kontrol dan pencegahan Dewan Negara menyebutkan bahwa setiap 1 juta penduduk harus memiliki satu rumah sakit atau lembaga medis yang bisa melakukan tes. Selain rumah sakit dan lembaga medis lainnya, total 100 laboratorium uji publik akan dikerahkan di seluruh negeri untuk menambah kapasitas pengujian, dan masing-masing akan dapat menguji 10.000 sampel sehari, dilansir dari laman Global Times, Selasa (31/8/2020).
Selain itu, Tiongkok nantinya akan dibagi menjadi delapan wilayah, dan masing-masing akan memiliki kapasitas pengujian 500.000 hingga 700.000 sampel dalam sehari. Sehingga dalam lima hingga tujuh hari, semua warga di wilayah tersebut dapat diuji.
Dewan Negara juga mengatakan bahwa pelatihan staf akan selesai sebelum Oktober 2020. Sistem manajemen informasi yang komprehensif, akurat dan tepat waktu untuk pengujian juga akan dibentuk.
“Rencana tersebut dirilis menjelang musim gugur dan musim dingin yang akan datang karena pekerjaan pencegahan virus telah dinormalisasi,” kata Wang Peiyu (王培玉), wakil kepala Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Peking, Senin (31/8/2020). "Selama musim flu, banyak orang mungkin memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19, jadi semua wilayah lokal harus memiliki kemampuan untuk membedakan antara COVID-19 dan flu."
“Ini juga merupakan kunci untuk menghindari wabah yang disebabkan oleh kasus impor. Mungkin akan berbeda dari yang terdeteksi di Tiongkok dalam hal urutan gen, jadi akan lebih sulit untuk mengetesnya,” ungkap Yang Zhanqiu (杨占秋), seorang profesor di departemen biologi patogen Universitas Wuhan, Senin (31/8/2020).
Menurut rencana tersebut, pada akhir September 2020, setiap daerah harus memiliki rumah sakit komprehensif dan rumah sakit khusus penyakit menular, serta semua tingkat lembaga pengendalian dan pencegahan penyakit harus memiliki kapasitas untuk mengumpulkan dan menguji sampel asam nukleat. Setiap kabupaten juga harus memiliki setidaknya satu rumah sakit dengan kapasitas tersebut.
Pada akhir tahun 2020, Tiongkok ingin semua rumah sakit komprehensif harus memiliki kapasitas tersebut dan kota-kota harus menyelesaikan pembangunan pos pengujian dan laboratorium pengujian publik. Mekanisme “cepat bereaksi” harus dibangun untuk menanggapi wabah regional yang memungkinkan pengujian pada sekelompok orang tertentu diselesaikan dalam waktu singkat.
Sementara itu, Wang Peiyu (王培玉) mengatakan untuk kota-kota besar seperti Beijing, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi karena terdapat banyak rumah sakit dan institusi khusus yang berkualitas. Untuk kota dan kabupaten yang lebih kecil, akan ada setidaknya satu rumah sakit yang dapat memastikan tes dilakukan, dan jumlah rumah sakit dan tenaga medis yang melakukan tes akan ditentukan oleh pihak setempat.
Wang dan Yang mengatakan bahwa dengan tindakan seperti yang diterangkan di atas serta pengalaman sebelumnya, Tiongkok akan sepenuhnya mampu mengatasi kemungkinan wabah yang akan datang. (*)
Advertisement