Anggota tim bantuan medis Tiongkok berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang Covid-19 dengan staf medis Gambia - Image from chinadaily.com.cn
Banjul, Bolong.id - Presiden Gambia, Adama Barrow, mengucapkan terima kasih kepada tim medis Tiongkok yang berkunjung atas kontribusi mereka dalam membantu negara Afrika Barat berjuang melawan pandemi COVID-19 pada hari Kamis (28/1).
Barrow membuat pernyataan itu saat bertemu dengan anggota tim medis yang dikirim oleh provinsi Liaoning, Tiongkok. Dilansir dari China Daily pada Sabtu (30/01/2021).
Tiongkok telah memberikan dukungan kuat untuk perang anti-pandemi Gambia dengan menawarkan dukungan teknis dan bantuan material, dan mengirimkan tim bantuan medis, yang merupakan manifestasi yang jelas dari persahabatan yang mendalam antara kedua negara, kata Barrow.
Tim medis, yang berangkat dari Shenyang pada 8 November, telah bekerja di Gambia selama sekitar 90 hari. Tim tersebut terdiri dari sembilan ahli medis yang mengkhususkan diri dalam bidang yang meliputi pengobatan perawatan intensif, penyakit menular, penyakit pernapasan, dan pengendalian infeksi rumah sakit. Mereka berpengalaman dan beberapa telah membantu provinsi Hubei di Tiongkok Tengah dalam memerangi epidemi.
Tim telah mengadakan banyak pertemuan untuk berbagi pengalaman mereka dalam memerangi pandemi COVID-19 dan memberikan pelatihan pengetahuan dan keterampilan pengobatan untuk hampir 200 petugas kesehatan setempat, kata Wu Xingmao, pemimpin tim medis dan wakil direktur Departemen Pengobatan Perawatan Kritis di Rumah Sakit Shenjing dari Universitas Kedokteran Tiongkok.
Pekerjaan tim medis juga dipuji oleh Menteri Kesehatan Gambia Ahmadou Samateh. Dia mengatakan yakin Gambia akan segera mengatasi pandemi dengan bantuan Tiongkok.
Samateh juga menyampaikan harapannya dapat memperkuat kerja sama dan pertukaran antara kedua negara di bidang kedokteran dan kesehatan.
Ma Jianchun, duta besar Tiongkok untuk Gambia, mengatakan tim ini adalah yang paling lama bertugas di antara tim medis yang dikirim Tiongkok ke negara asing untuk membantu dalam perang COVID-19. Ia berharap pengalaman dan pelajaran yang diperoleh tim dalam misi tiga bulan itu dapat dipromosikan di negara-negara Afrika lainnya. (*)
[Alifa Asnia/Penerjemah]
[Lupita/Penulis]
