Kota Tianjin - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tiongkok telah membuahkan hasil dengan semakin menurunnya angka pasien terkonfirmasi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan diturunkannya status tanggap darurat di berbagai kota di Tiongkok.
Provinsi Hebei, Tiongkok Utara, yang bertetangga dengan ibu kota Beijing, akan menurunkan respons darurat terhadap virus COVID-19 dari tingkat atas ke tingkat kedua pada 30 April 2020. Setelah penyesuaian, pemerintah daerah di semua tingkatan akan terus mempromosikan upaya pencegahan dan pengendalian secara teratur dan menerapkan berbagai langkah untuk mencegah kasus impor COVID-19 dan merebaknya kembali wabah.
Pada hari yang sama, kota Tianjin di Tiongkok Utara juga akan menurunkan respons darurat kesehatan masyarakat untuk pandemi COVID-19 dari tingkat atas ke tingkat kedua mulai Kamis, 30 April 2020. Keputusan itu dibuat setelah kota tersebut tidak melihat adanya kasus COVID-19 lokal atau impor yang baru dikonfirmasi selama 62 hari berturut-turut.
Sementara itu, ibukota Tiongkok, Beijing, juga akan menurunkan tingkat tanggap darurat terhadap pandemi dari tingkat atas ke tingkat kedua mulai 30 April 2020. Keputusan ini dibuat setelah kota tersebut tidak melihat adanya kasus COVID-19 lokal maupun impor selama 13 hari berturut-turut. Setelah tingkat tanggap darurat diturunkan, orang-orang dari daerah berisiko rendah di Tiongkok tidak perlu dikarantina selama 14 hari di rumah setelah tiba di Beijing. Mereka yang menjalani observasi terpusat atau di rumah tidak perlu melanjutkannya. Tetapi manajemen ketat dari personel yang masuk dan orang-orang dari daerah berisiko tinggi dan menengah serta Hubei, provinsi yang paling terpukul oleh virus COVID-19, akan terus berlanjut. Kurir, pengantar makanan, pembantu rumah tangga dan agen real estate akan diizinkan untuk memasuki komunitas perumahan jika kode kesehatan mereka hijau.
Advertisement