Jubir Kementerian Pertahanan Tiongkok, Ren Guoqiang - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Ren Guoqiang (任国强), mengecam artikel terbaru Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper terhadap Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (People's Liberation Army; PLA).
“Artikel tersebut mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis yang salah mengartikan PLA, dan mengangkat apa yang disebut ‘ancaman militer Tiongkok’," kata Ren Guoqiang (任国强), Minggu (6/9/2020).
Dilansir dari laman berita Xinhua, Selasa (8/9/2020), artikel berjudul "Pentagon Siap untuk Tiongkok" yang diterbitkan pada Agustus 2020 tersebut mengklaim bahwa PLA "bukanlah militer yang melayani bangsa, tetapi milik dan melayani Partai Komunis Tiongkok (PKT)."
Ren Guoqiang mengatakan, fakta telah membuktikan bahwa setiap upaya untuk memutuskan hubungan dekat antara militer Tiongkok dan rakyatnya pasti gagal.
“Konstitusi Tiongkok telah menjelaskan bahwa angkatan bersenjata Tiongkok adalah milik rakyat. Dipimpin oleh PKT, PLA memiliki tujuan yang sama dengan Partai, yaitu melayani rakyat dengan sepenuh hati,” jelas Ren.
Ia menambahkan, bahwa angkatan bersenjata Tiongkok telah membuat pengorbanan besar untuk kemerdekaan nasional dan pembebasan rakyat Tiongkok, serta memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi, bantuan bencana, dan menjaga kehidupan dan harta benda.
Ren menegaskan jika sejak didirikan pada tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok tidak pernah memulai perang atau menduduki satu inci pun tanah orang lain. Perkembangan kekuatan militer Tiongkok berkontribusi pada pertumbuhan kekuatan perdamaian dunia.
Ia menyebutkan bahwa upaya AS untuk menaikkan ketegangan regional dan menabur perselisihan antara Tiongkok dan negara-negara lain di kawasan tersebut hanyalah mimpi belaka karena angkatan bersenjata Tiongkok akan terus memainkan peran mereka dalam membangun dunia dengan perdamaian abadi, keamanan universal, dan kemakmuran bersama.
Advertisement