23 Orang Meninggal Setelah Divaksin Pfizer di Norwegia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Osio, Bolong.id - Norwegia telah melaporkan perkembangan yang mengejutkan. Sebanyak 23 lansia meninggal dalam waktu singkat setelah menerima suntikan COVID-19 pertama mereka.
Selain 23 kematian, beberapa orang juga dilaporkan jatuh sakit akibat vaksin virus corona Pfizer-BioNTech, dilansir dari businesstoday.in, Sabtu (16/11/2021).
Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia telah memperingatkan agar tidak memvaksinasi orang lanjut usia di atas 80 tahun dengan mengatakan mereka mungkin tidak mendapat banyak manfaat dari suntikan vaksin tersebut. Regulator Norwegia lebih lanjut mengatakan kepada Bloomberg, "Bagi mereka yang paling lemah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat memiliki konsekuensi yang serius."
Pfizer dan BioNTech bekerja sama dengan otoritas Norwegia untuk menyelidiki kematian di Norwegia. Menurut Pfizer, regulator menemukan "jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai dengan ekspektasi".
Meskipun korelasi langsung antara vaksin Pfizer dan kematian ini belum dapat ditentukan, para ahli mengatakan bahwa 13 dari 23 orang yang meninggal menunjukkan efek samping yang umum dari vaksin mRNA seperti diare, mual dan demam.
Para ahli berpendapat bahwa dokter perlu sangat berhati-hati dalam memvaksinasi masyarakat setelah insiden ini terjadi. Badan Obat Norwegia mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa 21 wanita dan 8 pria melaporkan telah mengalami efek samping dari vaksin. Selain 23 kematian, sembilan orang telah melaporkan efek samping serius meski tidak sampai fatal seperti reaksi alergi, ketidaknyamanan dan demam tinggi. Tujuh orang melaporkan efek samping yang kurang serius seperti nyeri parah di tempat suntikan.
Sementara itu, Norwegia telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer atau Moderna kepada sekitar 33.000 orang hingga akhir Desember. (*)
Advertisement