Fu Cong, Diplomat Perlucutan Senjata Tiongkok - Image from NYT
Beijing, Bolong.id - Diplomat Perlucutan Senjata Tiongkok, Fu Cong (傅聪 ) pada Kamis (15/10/20) menantang klaim Amerika Serikat (AS) tentang transparansi persenjataan nuklir, karena AS sering mengajak Tiongkok bergabung dengan negosiasi trilateral bersama Rusia.
"Dalam perhitungan strategis dan menghindari kesalahan perhitungan, Tiongkok transparan dan dapat diprediksi, karena Tiongkok berjanji tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, atau mengancam menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-senjata nuklir, kata Fu (傅), Kepala Departemen Pengawasan Senjata Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia, Kommersant.
Karena masalah keselamatan dan keamanan, Tiongkok memodernisasi kapasitas nuklirnya, dan kami berharap masyarakat internasional dapat mengambil pandangan yang tidak memihak pada upaya Tiongkok, kata Fu (傅).
Faktanya, kekuatan nuklir dari nuklir lainnya juga sedang mengalami modernisasi, dan AS bahkan berencana untuk menyuntikkan senilai USD1,2 triliun (Rp17,7 ribu triliun) untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya, katanya.
AS, dengan sekitar 6.000 hulu ledak nuklir, sedang memperluas cakupan pencegahan nuklir, kata Fu (傅), menambahkan bahwa doktrin ini menimbulkan ancaman nyata bagi negara lain.
Fu (傅) menegaskan, Tiongkok tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi kontrol senjata trilateral dengan AS dan Rusia untuk memperpanjang New START, perjanjian senjata nuklir andalan antara kedua negara yang akan berakhir Februari 2021 mendatang.
Menekan Tiongkok untuk bergabung dalam negosiasi semacam itu "tidak adil, tidak masuk akal, dan tidak layak," kata Fu (傅), mengingat persenjataan nuklir AS sekitar 20 kali ukuran Tiongkok.
Tiongkok akan "dengan senang hati" berpartisipasi dalam pembicaraan seperti itu dengan AS dan Rusia, tetapi hanya jika AS setuju untuk mengurangi persenjataan nuklirnya ke level Tiongkok, kata Fu (傅). "Tapi kami tahu itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat."
Bagi AS, mendesak Tiongkok untuk terlibat dalam negosiasi trilateral adalah "tidak lain adalah taktik untuk mengalihkan perhatian" dan alasan bagi AS untuk meninggalkan perpanjangan New START.
Fu (傅) menegaskan, Tiongkok tidak menghindar dari proses perlucutan senjata nuklir internasional dan sebenarnya berperan aktif dalam mendorong perlucutan senjata internasional dalam kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagaimana dilansir dari CGTN. (*)
- Tiongkok: AS Harus Tanggung-jawab Melucuti Senjata Nuklirnya Sendiri
- Konsisten! Tiongkok Kecam Amerika Serikat dan Tetap Dukung Program Nuklir Iran
- Tiongkok Desak AS Penuhi Kewajibannya akan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir
- Kualitas Radiasi Nuklir Tiongkok Terjaga Baik, Kesehatan Masyarakat Terjamin
Advertisement