Demi Tingkatkan Pertahanan Militer, Serbia Gaet China dan Ru - Image from Business Recorder
Pester, Bolong.id - Serbia, Tiongkok, dan Rusia pada Sabtu (10/10/2020) melakukan kerja sama militer dengan melakukan berbagai latihan uji coba penggunaan senjata tempur.
Jet tempur, helikopter tempur dan tank buatan Rusia ditembakkan ke sasaran darat. Sementara drone tempur Tiongkok terbang di udara di Pester, tempat pelatihan yang terpencil di wilayah paling barat Serbia, untuk menunjukkan kekuatan militer yang diperbarui.
Latihan tersebut, yang dijuluki Cooperation 2020, dihadiri oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan pejabat lainnya, menggarisbawahi hubungan militer Serbia yang erat dengan Beijing dan Moskow.
Dalam beberapa tahun terakhir, Belgrad telah mempercepat pengeluaran anggaran pertahanan karena berusaha mendominasi di Balkan Barat.
Anggaran militernya naik menjadi sekitar USD 1,14 miliar (Rp16,7 triliun) pada 2020 dan 2019, naik 43 persen lebih banyak dibandingkan pada tahun 2018. Belanja militer tahun ini mewakili sekitar 2,4 persen dari produk domestik bruto.
"Kami memperkuat tentara kami untuk mencegah penyerang, kami tidak berniat untuk melakukan...konflik," kata Vucic kepada wartawan setelah latihan uji coba penggunaan pesawat jet tempur.
Untuk pertama kalinya, Serbia mendemonstrasikan penggunaan drone tempur CH-92A, penyebaran pertama kendaraan udara tak berawak Tiongkok di Eropa. Ia menerima enam drone seperti itu pada Juni 2020.
Beijing melihat Serbia sebagai bagian dari inisiasi Belt and Road, yang bertujuan untuk membuka hubungan perdagangan luar negeri baru bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah menginvestasikan miliaran euro, terutama dalam pinjaman lunak untuk proyek infrastruktur dan energi.
Untuk latihan pada Sabtu (10/10/20), militer Serbia mengerahkan lebih dari 40 pesawat, sekitar 150 kendaraan termasuk tank dan pengangkut personel lapis baja, dan sekitar 2.800 tentara.
Militer Serbia secara longgar didasarkan pada teknologi bekas Soviet dan dalam beberapa tahun terakhir Beolgrad telah membeli jet tempur MiG-29 dan senjata lain dari Rusia, termasuk helikopter tempur Mi-35 dan sistem pertahanan udara Pantsir yang ditunjukkan pada Sabtu (10/10/20).
Serbia, yang merupakan kandidat keanggotaan Uni Eropa, menyatakan netralitas militer pada 2006. Serbia bergabung dengan program Kemitraan untuk Perdamaian NATO, meskipun tidak mencari keanggotaan penuh dalam aliansi pertahanan Barat, seperti dilansir dari Reuters. (*)
Advertisement