Lama Baca 2 Menit

Pemerintah China Laporkan Kematian Pertama Corona dalam 8 Bulan

14 January 2021, 10:35 WIB



Pemerintah China Laporkan Kematian Pertama Corona dalam 8 Bulan-Image-1

Suasana di Nanjing, Tiongkok, Juni tahun lalu - Image from GettyImages

Beijing, Bolong.id - China melaporkan kematian pertama akibat COVID-19 di Provinsi Hubei. Padahal, sudah delapan bulan tak ada laporan kematian karena virus itu.

Dilansir dari AFP, Kamis (14/1/21), China kini berjuang mengendalikan kebangkitan wabah Corona. Diperkirakan, lebih dari 20 juta orang diisolasi di bagian utara China. Dan, satu provinsi telah menyatakan keadaan darurat.

Hal ini karena jumlah kasus Corona harian meningkat setelah berbulan-bulan melaporkan hanya segelintir kasus harian.

China sebagian besar telah berhasil mengendalikan wabah Corona melalui serangkaian lockdown (penguncian) yang ketat dan pengujian massal.

Tetapi 138 kasus infeksi baru Corona dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada Kamis (14/1/21) - jumlah kasus harian tertinggi sejak Maret 2020.

Tidak ada rincian yang diberikan oleh otoritas kesehatan tentang kematian terbaru, kecuali bahwa itu terjadi di provinsi Hebei, di mana pemerintah telah menutup beberapa kota.

Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang - pusat wabah terbaru.

Xingtai yang bertetangga, berpenduduk tujuh juta orang, juga telah ditutup sejak Jumat (8/1/21) lalu, seperti halnya lima juta orang di kota Langfang.

Sebagai tanda penyebaran virus Corona, provinsi Heilongjiang mengumumkan "keadaan darurat" pada Rabu (13/1), guna memerintahkan 37,5 juta jiwa penduduknya untuk tidak meninggalkan provinsi itu kecuali benar-benar diperlukan dan pertemuan-pertemuan publik pun dibatalkan.

Tidak ada kematian akibat Corona yang dilaporkan di China daratan sejak Mei tahun lalu, dan jumlah kematian resmi sekarang mencapai 4.635 sepanjang sejarah adanya virus Corona. (*)