Lama Baca 3 Menit

AS Perpanjang Pengecualian Tarif Tiongkok Hingga Akhir Tahun

04 September 2020, 08:44 WIB

AS Perpanjang Pengecualian Tarif Tiongkok Hingga Akhir Tahun-Image-1

AS Perpanjang Beberapa Pengecualian Tarif Tiongkok Hingga Akhir Tahun - Image from CGTN

Washington, Bolong.id - Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mengatakan pada Selasa (1/9/20) bahwa pihaknya telah memperpanjang pengecualian tarif (bea) Tiongkok untuk berbagai barang, termasuk jam tangan pintar dan masker medis tertentu, hingga akhir 2020, daripada memperbarui perpanjangan satu tahun sebelumnya.

Produk tersebut mencakup sejumlah Bluetooth dan perangkat transmisi data yang dapat dipakai, seperti yang diimpor dari Tiongkok oleh Apple Inc, FitBit, Sonos, dan perusahaan teknologi lainnya.

Dalam daftar pengecualian tambahan juga ada sejumlah masker wajah, respirator dan produk medis, termasuk penutup stetoskop, kain kasa, dan lengan manset tekanan darah (blood pressure cuff sleeves). Produk mulai dari piano upright hingga LCD (liquid crystal display) Module dan kotak jam tangan stainless steel juga dikecualikan hingga akhir tahun.

Dalam pemberitahuan Federal Register (FR), USTR mengatakan perpanjangan yang diterapkan pada produk yang dikecualikan dari tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump tahun 2019 lalu pada barang konsumen Tiongkok di tengah perang dagang yang tegang antara dua ekonomi terbesar di dunia ini. Tarif atas barang-barang senilai sekitar USD 125 miliar (Rp1,8ribu triliun) ditetapkan sebesar 15 persen, kemudian diturunkan menjadi 7,5 persen pada kesepakatan fase satu yang ditandatangani pada Januari 2020.

USTR sebelumnya telah memberikan pengecualian selama satu tahun dari tarif tersebut. Pemberitahuan Federal Register tidak menunjukkan alasan khusus untuk memperpanjang pengecualian hanya selama empat bulan.

Minggu lalu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He (刘鹤) dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengadakan percakapan telepon, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kesepakatan perdagangan.

Kedua belah pihak melakukan dialog konstruktif mengenai isu-isu seperti penguatan koordinasi bilateral kebijakan makroekonomi, implementasi perjanjian ekonomi dan perdagangan fase satu Tiongkok-AS. (*)