Bolong.id - Klenteng San Sen Kong yang ada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi lambang persatuan dan semangat gotong rotong etnies Tionghoa di perbatasan RI–Malaysia.
Dilansir dari berbagai sumber, pembangunan klenteng dipelopori oleh 7 tokoh Tionghoa di Nunukan, masing masing Masran, Sunardi, Asun Sunarko, Suryamin Candra, Edi Lianto, Diky Hendrawan dan Hendrik Abung.
Susanto, Humas Klenteng San Sen Kong Nunukan mengatakan bahwa wacana pembangunan klenteng muncul tahun 2006, dibangun 2007 dan dikerjakan setahun penuh, lalu diresmikan 9 Maret 2008 oleh Bupati Nunukan pertama Abdul Hafid Achmad.
Sejak wacana pembangunan klenteng disuarakan, para pengusaha tersebut mencari lahan seluas 30x60 meter dengan lokasi strategis di Jalan Pembangunan Nunukan Barat.
Pembangunan San Sen Kong diakui cukup lama. Detail mengenai ukiran naga kembar, singa, bunga teratai dan pernik khas Tionghoa membuat proses pembangunan cukup hati-hati. Kayu jati ukiran Jepara dan genteng yang dipesan langsung dari Tiongkok menjadi faktor lamanya penyelesaian pembangunan San Sen Kong.
Tidak mengherankan, seluruh warga Tionghoa di Nunukan membuat pesta meriah saat pembangunan klenteng rampung. Berbagai hidangan disuguhkan dengan nuansa jamuan Tiongkok. Para undangan membentuk kelompok dan menghadap masing masing sebuah meja penuh hidangan mewah. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
