Gulibekge Maiming Reheman (kiri) dan Maiming Reheman berpatroli di kota kuno Jiaohe, Turpan, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, China barat laut, 20 Mei 2022. (Xinhua/Li Xiang) - Image from en.people.cn
Urumqi, Bolong.id - Gulibekge Maiming Reheman adalah konservator situs budaya Reruntuhan Jiaohe (situs arkeologi dekat Turpan, Xinjiang. Sebagai konservator, tugasnya memelihara, memugar peninggalan budaya di sana.
Dilansir dari 人民网 edisi Jumat (27/05), Gulibekge jadi konservator Reruntuhan Jiaohe meneruskan pekerjaan ayahnya. Sedangkan, ayahnya, bernama Maiming Reheman jadi konservator di situ sejak 1972.
Desa tempat tinggal kakek Gulibekge bernama Reheman Seti, tak jauh dari Reruntuhan Jiaohe itu. Pada setengah abada lalu, tidak ada yang menyadari bahwa wilayah itu kemudian kedatangan para penyelidik arkeologi.
Reruntuhan Jiaohe tidak hanya menjadi rumah bagi institusi militer dan politik tertinggi di wilayah barat Dinasti Tang (618-907), tetapi juga menampung lebih dari 50 situs Buddhis. "Semuanya memiliki nilai penelitian yang luar biasa," kata Chen Aifeng, asisten dekan Akademi Turfanica.
Maiming Reheman, ayah Gulibekge kepada pers mengatakan: "Ayah saya sangat gembira ketika mengetahui bahwa kota kuno itu menarik sejumlah sarjana domestik dan internasional."
Maiming Reheman ingat bahwa ketika ayahnya mengetahui tentang upaya perekrutan Biro Warisan Budaya Turpan, dia berhenti dari pekerjaannya di desa untuk menjadi konservator peninggalan budaya pertama di Reruntuhan Jiaohe.
Sebagai konservator, pekerjaan rutinnya antara lain berpatroli di sekitar kota kuno, melaporkan potensi bahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada reruntuhan, dan menjaga peninggalan budaya kota kuno dari aktivitas manusia. Suatu pekerjaan yang jarang, dan mulia. (*)
Gulibekge Maiming Reheman (tengah) memperkenalkan kota kuno Jiaohe kepada wisatawan di kota kuno di Turpan, Daerah Otonomi Uygur Xinjiang, China barat laut, 20 Mei 2022. (Xinhua/Li Xiang) - Image from en.people.cn
Advertisement
