Bendera Tiongkok dan Bendera Hongkong - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Hong Kong, Bolong.id - Serikat buruh pro-demokrasi dan sekelompok mahasiswa di Hong Kong telah gagal mengumpulkan target sebanyak 60.000 dukungan, untuk mengadakan pemogokan terkait UU Keamanan Nasional Hong Kong. Serikat pekerja ini mewakili hampir dua lusin pekerja industri, termasuk pekerja perusahaan penerbangan, transportasi, konstruksi, teknologi, dan pariwisata.
Voting berlangsung pada hari Sabtu (20/6/2020) dan hasilnya diumumkan sekitar tengah malam dengan perolehan suara hanya sebanyak 8.943 anggota serikat dalam jajak pendapat seluruh kota. Rencana pemogokan ini bertujuan untuk membuka arena baru perlawanan, namun ternyata gagal mencapai target. Dikarenakan kegagalan ini, maka secara terpisah, Platform Aksi Siswa Sekolah Menengah mengatakan tidak akan boikot kelas.
Demonstrasi anti-pemerintah yang terjadi di Hong Kong pada tahun ini gagal menerima persetujuan polisi, karena ada pembatasan jumlah massa, karena COVID-19 juga sedang melanda Hong Kong.
UU Keamanan Nasional Hong Kong telah membuat negara asing dan aktivis demokrasi di Hong Kong merasa khawatir, karena hanya akan membatasi kebebasan berpendapat dan mengikis otonomi tingkat tinggi kota. Pejabat di Beijing dan Hong Kong lalu berusaha meyakinkan investor bahwa UU ini tidak seperti yang mereka khawatirkan dan hanya akan menargetkan para pengacau yang menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional, seperti dikutip dari Reuters.
Advertisement