Lama Baca 4 Menit

AS Khawatir Dengan Stasiun Radio Berbahasa Mandarin di California. Kenapa, Ya?

30 June 2020, 08:00 WIB

AS Khawatir Dengan Stasiun Radio Berbahasa Mandarin di California. Kenapa, Ya?-Image-1

URadio - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Amerika Serikat, Bolong.id – Pada akhir bulan Mei 2020, sebuah stasiun radio kecil berbahasa Mandarin di California menyiarkan sebuah episode tentang bagaimana Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) berada di ambang ‘perpecahan’. Stasiun radio tersebut bernama URadio AM690, menjadi bahan perbincangan akibat persaingan yang meningkat antara Beijing dan Washington. Stasiun radio ini pun terkena imbas dengan ditudingnya empat outlet media negara Tiongkok oleh Departemen Luar Negeri AS, dilabeli sebagai ‘misi asing’ (spionase) di AS. Di hari yang sama, Komisi Komunikasi Federal (FCC) menolak izin siaran aplikasi URadio dan memerintahkan untuk menghentikan operasinya.

FCC mengatakan, aplikasi dari stasiun radio tersebut melakukan siaran dari studionya di Irwindale, California, ke stasiun XEWW-AM di Meksiko, untuk disiarkan ulang ke AS, namun gagal. Ternyata, salah satu pemilik dari aplikasi stasiun radio tersebut adalah Phoenix Radio, sebuah radio milik Phoenix TV, di mana penyiarnya berbasis di Hong Kong, dan memiliki hubungan dekat dengan kepemimpinan Tiongkok. Sedangkan XEWW-AM, pada awalnya adalah stasiun radio berbahasa Spanyol, yang melakukan siaran dari Meksiko ke California Selatan, sebelum H&H membeli stasiun tersebut pada pertengahan 2018, lalu mengganti namanya menjadi URadio, yang berbahasa Mandarin.

Hubungan tersebut diyakini telah memberi Phoenix TV kebebasan yang lebih besar dalam menentukan program siarannya, dibandingkan dengan media lainnya milik negara. Hal ini membantunya membangun popularitas dan pengaruhnya di Tiongkok. Bagi banyak imigran Tionghoa di AS, Phoenix menyediakan siaran yang penting, ketika mereka mencari media berbahasa Mandarin yang berfokus pada komunitas Tionghoa di sana.

Pemrograman stasiun URadio dipasok, dibuat, dan diproduksi di dalam studio. Radio ini juga dimiliki, dan dikelola oleh Phoenix Radio. FCC Investment milik Tiongkok dan China Wise, masing-masing memiliki 20 persen dan 8 persen saham Phoenix. Padahal, di bawah undang-undang AS, FCC melarang orang asing, pemerintah dan perusahaan asing untuk memiliki lebih dari 25 persen saham entitas, yang beroperasi di AS, secara langsung atau tidak langsung mengendalikan stasiun radio di negara tersebut.

Pada bulan April 2020, dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs webnya, URadio mengatakan, stasiun itu telah mematuhi semua hukum AS, dan mendorong segenap masyarakat untuk mendengarkan AM690, untuk "menghilangkan distorsi dan bias terhadap kita (URadio dan Tiongkok)". URadio menambahkan, mereka menyiarkan radio dengan maksud untuk memberikan informasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal dai keterbukaan, demokrasi dan kebebasan. URadio pun bukan hanya merekrut anggota tim dari Tiongkok daratan saja, melainkan juga dari Taiwan dan Hong Kong. Tujuannya adalah untuk memberikan beragam suara serta pandangan yang obyektif.

Sementara itu, para kritikus mengatakan, ada implikasi yang signifikan untuk memungkinkan outlet media milik pemerintah Tiongkok agar sebagian disiarkan ke diaspora Tiongkok, di AS melalui Meksiko. Hal ini membuat senator AS, Ted Cruz, sangat mendukung akan pencabutan izin dari stasiun radio tersebut, karena menurutnya, pencabutan izin ini merupakan pesan penting bagi dunia, bahwa AS tidak akan mengizinkan Tiongkok untuk mengeksploitasi dan menyebarkan propagandanya di AS.