Sepeda - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Wabah COVID-19 membuat sebagian besar bidang perekonomian lunglai. Namun, seperti dilansir dari ecns.cn, hal ini tidak berlaku bagi para pengekspor sepeda. Di masa pandemi, jumlah ekspor sepeda dari Tiongkok justru meningkat, terutama ke negara Eropa seperti Spanyol, Italia dan Inggris.
Menurut kepala analis usaha manufaktur di CITIC Securities (中信证券), Chen Junbin (陈俊斌), Tiongkok adalah pengekspor sepeda terbesar di dunia, terhitung sekitar 50% dari total ekspor sepeda global adalah dari Tiongkok. Menurut AliExpress, platform e-commerce internasional milik Alibaba, pada bulan Mei 2020, jumlah penjualan sepeda ke Spanyol naik lebih dari 22 kali lipat, dan naik 4 kali lipat ke Italia dan Inggris, dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu. Data tersebut juga menunjukkan bahwa dari Januari hingga Mei, Tiongkok mendapati lebih dari 50.000 perusahaan sepeda mendirikan toko baru dan menghasilkan jumlah kenaikan penjualan sebesar 41,08% dari tahun sebelumnya, dengan kenaikan tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu mencapai sebesar 135,36%.
Tidak berbeda dengan di Tiongkok, permintaan pasar sepeda di Indonesia juga melonjak tinggi meski pandemi COVID-19 melanda di berbagai wilayah. Dilansir dari kompas.com, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo), Eko Wibowo hal ini dapat disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa tren bersepeda pada masyarakat dipicu oleh semakin banyaknya konten berisi aktivitas bersepeda di sosial media yang dibagikan oleh komunitas dan pegiat hobi bersepeda.
Advertisement