Animasi hit Legend of Deification - Image from China Daily
Beijing, Bolong.id - Selama Golden Week Hari Nasional Tiongkok, pendapatan box office tahun ini telah melampaui CNY 12,2 miliar (sekitar USD 1,8 miliar atau Rp26,7 triliun) pada Jumat (9/10/20), hanya USD 100 juta (Rp1,4 triliun) lebih sedikit dari yang ada di Amerika Utara, pasar film terbesar di dunia dalam hal box office, menurut laporan dirilis oleh pelacak statistik film, Beacon.
Tiongkok mengambil alih Jepang untuk menjadi pasar film terbesar kedua di dunia pada 2012. Dengan produksi tahunannya mencapai sekitar 1.000 film berdurasi panjang, negara ini telah membangun hampir 70.000 layar di lebih dari 10.000 bioskop, memuncaki dunia dalam hal total layar sejak tahun lalu.
Terlepas dari kapasitas tempat duduk negara itu terbatas di 75 persen karena menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19, liburan Hari Nasional yang dimulai pada 1 hingga 8 Oktober 2020 berhasil meraup CNY 3,95 miliar (Rp8,6 triliun), menjadi periode box-office kedua dengan pendapatan kotor tertinggi di Tiongkok.
Poster My People, My Homeland, blockbuster di Hari Nasional Tiongkok- Image from China Daily
Selama liburan, bioskop domestik menggelar 3,14 juta pemutaran, menarik 99,6 juta pengunjung. Tiga film berpenghasilan tertinggi, yakni My People, My Hometown, Jiang Ziya: Legend of Deification dan Leap memperoleh sekitar CNY 3,55 miliar (Rp7,8 triliun), menyumbang 90 persen dari total pemasukan box office.
Statistik terbaru dari IMAX menunjukkan perusahaan meraup CNY 128 juta (Rp280,7 miliar) selama liburan, naik sekitar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka-angka tersebut menandai kinerja liburan Hari Nasional terbaik untuk IMAX di Tiongkok. Sebagai salah satu dari hanya dua hari libur nasional selama dua minggu - yang lainnya adalah Festival Musim Semi - di Tiongkok, hari libur Hari Nasional Tiongkok dianggap sebagai periode box-office tradisional yang menguntungkan untuk menarik jutaan penonton bioskop.
"Kekuatan luar biasa dari pemulihan box office di Tiongkok terus melebihi harapan kami, dan negara tersebut telah muncul sebagai mesin stabilitas untuk IMAX," ujar Rich Gelfond, CEO IMAX Corporation dan Bos IMAX Tiongkok. (*)
Advertisement