Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring Selasa (8/6/2021) siang. - Image from TribunNews
Bolong.id - Olivi Silalahi, Vaccination Officer World Health Organization Indonesia, memuji kemajuan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dan penerimanya termasuk yang terbaik di Southeast Asia Regional Office (SEARO).
Dilansir dari Medcom.id pada (09/06/2021), olivi mencontohkan dalam sebuah pernyataan pada 9 Juni bahwa jumlah total dosis vaksinasi di Indonesia saat ini menempati urutan kedua di Asia Tenggara. Indonesia masih belum mampu memproduksi sendiri vaksin Covid-19 , tetapi dibandingkan dengan negara lain, kemajuan vaksinasi cukup cepat.
Olivii mengatakan Indonesia juga merupakan salah satu negara yang beruntung karena dapat memastikan pasokan vaksin Covid-19 dalam negeri dan melakukan pekerjaan vaksinasi. Saat ini, beberapa negara masih terjebak dalam "perang" vaksin.
Menurut data Satgas Covid-19 pada 8 Juni, jumlah WNI yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 telah mencapai 18.260.482, dan 11.356.025 orang lainnya telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.
Pada saat yang sama, Olivi juga meminta masyarakat untuk tidak meragukan kualitas vaksin, karena vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui beberapa tahap pengujian. Dia mengatakan bahwa keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 adalah faktor utama dalam tinjauan tersebut. Oleh karena itu, WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin yang digunakan.
Olivi memperkenalkan bahwa vaksin Covid-19 harus memenuhi persyaratan minimum sebelum dapat dimasukkan dalam daftar penggunaan darurat. Produsen vaksin harus menyertakan data awal yang ditinjau dan dievaluasi oleh kelompok ahli independen. Proses evaluasi akan memberikan rekomendasi akhir tentang pemberian izin penggunaan darurat. Data yang ditelaah oleh para ahli terkait dengan keamanan vaksin.
Dapat dipahami bahwa tiga vaksin Covid-19 (China Kexing, AstraZeneca, dan Sinopharm) yang digunakan dalam rencana vaksinasi domestik aman dan efektif. WHO telah mengeluarkan sertifikasi penggunaan darurat untuk vaksin ini.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
