Lama Baca 3 Menit

KJRI dan Perwakilan Bank Indonesia di Shanghai Gelar Forum Promosi dan Bisnis

31 May 2021, 17:45 WIB

KJRI dan Perwakilan Bank Indonesia di Shanghai Gelar Forum Promosi dan Bisnis-Image-1

Shanghai - Image from Medcom.id 

Bolong.id - Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing mengadakan Forum Bisnis dan Investasi Indonesia (IBIF) melalui video pada 27 Mei. Pada tanggal 28 September, Konsul Ekonomi Konsulat Indonesia di Shanghai WP Gultom menyatakan bahwa para pelaku bisnis dari Indonesia dan China turut serta dalam forum tersebut.

Dilansir dari Medcom.id (28/05/2021). Topik forum ini adalah "Rebut Peluang Industri Pengolahan Makanan Indonesia dan Temukan Mitra Bisnis". Forum minat tersebut antara lain Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, dan Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Sentral. , Indra Darmawan, staf tetap Kementerian Investasi, Laura Li Jie, Direktur Biro Promosi Komisi Kota Shanghai untuk Promosi Perdagangan Internasional, Jahja B Soenarjo, Ketua Forum Bisnis Indonesia, dan Ketua Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI) Adhi S Lukman, Ketua Kamar Dagang Cina Indonesia (INACHAM) Liky Sutikno, Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Beijing Arief Hartawan, dll.

162 pengusaha dari perusahaan pengolahan makanan, importir dan eksportir makanan serta perusahaan real estate industri berpartisipasi dalam forum online ini. Dari Indonesia, ada Cilacap Manajer Pertanian dan Pengolahan Udang, Puspa Agribisnis dan Kakao di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, investor China di bidang pengolahan sarang burung walet di Jambi juga turut berpartisipasi.

Gultom mengatakan: “Tujuan utama forum ini adalah untuk mempromosikan potensi Indonesia sebagai negara agraris dan perikanan utama sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri pengolahan pangan”.

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta berharap dapat memperkuat fondasi industri pengolahan pangannya untuk memenuhi permintaan konsumen dan ketahanan pangan dalam negeri, termasuk tujuan ekspor.

KJRI Shanghai mencontohkan Tiongkok sebagai mitra dagang dan investasi terbesar Indonesia, mengandalkan kapabilitas dan keunggulan teknologi dalam pengembangan industri pengolahan makanan dan minuman, serta memiliki pangsa pasar lebih dari 1,46 miliar orang,itu harus menjaga pasokan makanan yang stabil.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah memanfaatkan peluang ekspor ke Tiongkok. Namun dibandingkan dengan produk serupa dari negara Asia lainnya yang masuk ke Tiongkok, potensi Indonesia untuk mengembangkan ekspor pangan olahan masih belum besar.(*) 


Informasi Seputar Tiongkok