Presiden Joko Widodo - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, bolong.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rapat terbatas Evaluasi PPKM meminta para menteri untuk mewaspadai Covid-19 varian B1621 atau varian Mu agar tak masuk ke Indonesia.
"Saya juga ingin perhatian kita semuanya berkaitan dengan perhubungan, Pak Menhub, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu. Ini betul-betul kita lebih waspada dan detail," jelas Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/9/2021).
Jokowi mengatakan, kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan dibandingkan saat awal Juli 2021 yang mencapai 56.000 kasus. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) RS Rujukan Covid-19 kini sudah berada di angka 19 persen.
"Saya melihat kalau melihat kasus harian selama tiga hari kemarin misalnya 7.700, 6.700, dan 5.400 terakhir kemarin. Saya melihat BOR nasional kita 21 (persen) tiga hari yang lalu, turun 20 (persen), kemudian sekarang di angka 19 (persen)," jelasnya.
Jokowi menyebut BOR pasien Covid-19 di Wisma Atlet juga mengalami penurunan hingga kini berada di 9 persen. Di samping itu, dia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini berada di angka
150.000. Dia meyakini kasus aktif Covid-19 bisa turun di angka 100.000 pada akhir September 2021. Oleh sebab itu, Jokowi tak mau varian Mu masuk ke Indonesia dan membuat kasus Covid-19 kembali naik.
"Jangan sampai ini (varian Mu) merusak capaian yang sudah kita lakukan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, virus corona Varian Mu yang juga dikenal sebagai B.1.621 masuk dalam daftar pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara. Varian Mu juga disebut memiliki sekelompok mutasi yang mungkin lebih resisten atau kurang rentan terhadap kekebalan yang dimiliki orang-orang saat ini.
Dikatakan pula dalam publikasi mingguan WHO terkait pandemi, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial menghindari pertahanan kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat, Varian Mu belum terdeteksi di kawasan ASEAN, termasuk di Indonesia. Hal ini melihat dari hasil deteksi varian virus Corona, Whole Genome Sequencing (WGS) yang terus dipantau Indonesia.
Advertisement