ilustrasi impor dan ekspor - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Ekspor Tiongkok tumbuh secara cepat pada Maret dan mendorong pemulihan ekonomi negara tersebut, seiring dengan permintaan global yang meningkat di tengah bergulirnya upaya vaksinasi di seluruh dunia. Pada waktu yang sama, impor juga meningkat hingga mencapai level tertinggi selama empat tahun.
Dilansir dari World Web Wide ( 环球网 ) pada Rabu (14/04/21), data yang dilansir memperkuat tanda-tanda momentum pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia sambil bangkit dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 pada 2020. Ekspor melonjak, dalam dolar, sebesar 30,6 persen pada Maret, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tapi dalam kecepatan yang lebih lambat dari Februari yaitu sebesar 154,9 persen. Para analis memperkirakan lonjakan sebesar 35,5 persen dalam pengiriman.
Li Kuiwen, juru bicara Administrasi Umum Kepabeanan dan Direktur Departemen Statistik dan Analisis, mengatakan pada konferensi pers bahwa perdagangan luar negeri Tiongkok terus mempertahankan momentum peningkatan berkelanjutan sejak paruh kedua tahun lalu pada kuartal pertama. Peningkatan impor dan ekspor relatif besar.
Li Kuiwen percaya bahwa faktor-faktor seperti pemulihan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, pemulihan ekonomi domestik Tiongkok yang berkelanjutan dan stabil, dan kenaikan harga komoditas yang cepat yang mendorong pertumbuhan impor Tiongkok menjadi alasan utama peningkatan impor dan ekspor Tiongkok yang signifikan.
Sementara, impor meningkat 38,1 persen (year-on-year/yoy) pada bulan sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2017. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari proyeksi sebesar 23,3 persen dan dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 17,3 persen pada Februari.
Negeri Tirai Bambu mencatat surplus perdagangan senilai US$13,8 miliar pada Maret, dibandingkan dengan perkiraan analis terkait dengan surplus yang melonjak sebesar US$52,05 miliar dari US$37,88 miliar pada Februari. Meskipun kasus Covid-19 menyebar secara sporadis di kota-kota perbatasan Tiongkok, otoritas negeri tersebut mampu menahan laju virus. Hal tersebut menyebabkan aktivitas pabrik dapat kembali melakukan produksi secara bertahap dan bergerak ke level sebelum pandemi. Hal tersebut telah membantu perekonomian untuk melakukan perputaran yang cepat dari kemerosotan pada awal 2020, didorong oleh kembali beraktivitasnya sektor manufaktur dalam memenuhi permintaan luar negeri sehingga membangkitkan pertumbuhan ekspor.
Permintaan global terhadap komoditas dari Tiongkok bertahan kuat saat pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut, berkat upaya vaksinasi.
Tahun ini, Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan yang rendah setidaknya 6 persen sesuai dengan rencana pemerintah. Mereka belajar secara hati-hati dari pengalaman setahun disrupsi yang disebabkan oleh Covid-19 dan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement