Lama Baca 4 Menit

Zhang Boli: Tiongkok Sangat Transparan dalam Diagnosis dan Statistik Kematian COVID-19, Kok! Kenapa Curiga?

01 May 2020, 16:00 WIB

Zhang Boli: Tiongkok Sangat Transparan dalam Diagnosis dan Statistik Kematian COVID-19, Kok! Kenapa Curiga?-Image-1

Zhang Boli - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Politisi Amerika telah berulang kali mempertanyakan transparansi Tiongkok terhadap skala pandemi di Tiongkok, antara lain jumlah total kasus yang dikonfirmasi dan kematian akibat COVID-19 di Tiongkok. Akhir-akhir ini, Zhang Boli (张伯礼), seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering (中国工程院院士) dan rektor Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok di Tianjin (津中医药大学校长), menanggapi hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan wartawan, "Tiongkok selalu transparan dalam diagnosis dan statistik kematian COVID-19 dan seluruh prosesnya jelas. "

COVID-19 di Wuhan didiagnosis sebanyak 50.333 kasus dan 3869 kasus meninggal pada tanggal 24 April 2020 selama rentang 24 jam. "Sejak mewabahnya COVID-19, Tiongkok untuk pertama kalinya merilis dan berbagi urutan gen dari virus COVID-19 kepada komunitas internasional, berbagi pengalaman pencegahan dan perawatan dengan WHO dan komunitas internasional tanpa syarat, bahkan telah mendapatkan pujian dari WHO. "

"Gejala COVID-19 memang tidak lazim dan sulit untuk mengidentifikasi sumber infeksi, namun penularannya sangat kuat. Oleh karena itu, Tiongkok mengajukan tindakan “Empat Awal" (四早) antara lain: deteksi awal, laporan awal, isolasi awal dan pengobatan dini sehingga dapat mengurangi tingkat infeksi dan meningkatkan tingkat pengobatan.” jelas Zhang Boli (张伯礼). Dalam menghadapi kekurangan sumber daya medis pada awal merebaknya wabah, Tiongkok mengerahkan lebih dari 42.000 tenaga medis untuk mendukung pembangunan cepat 16 rumah sakit penampungan dengan memanfaatkan gimnasium, pusat pameran dan fasilitas lainnya di Wuhan. Pada saat yang sama, kami melakukan langkah-langkah isolasi yang ketat di Wuhan, dikombinasikan dengan penggunaan obat-obatan tradisional Tiongkok yang secara efektif memutus sumber infeksi dan memblokir penyebaran pandemi.

Perawatan pasien yang parah terkait juga mempengaruhi tingkat kematian kasus COVID-19 di Tiongkok. Pada pertama kalinya, Komisi Kesehatan dan Kesehatan Nasional ( 国家卫生健康委) mengerahkan rumah sakit di bawah Komisi dan tim medis tingkat tinggi dari semua provinsi ke rumah sakit yang ditunjuk untuk kasus-kasus kritis, merenovasi rumah sakit utama di Wuhan, dan meminta untuk membawa peralatan penyelamat yang ada seperti ventilator ke Wuhan. Zhang Boli (张伯礼) mengatakan bahwa pengobatan tradisional Tiongkok juga memainkan peranan penting dalam pengobatan COVID-19 dan mencegah infeksi agar tidak menjadi kritis. Oleh karena itu, tindakan-tindakan sigap telah dilakukan Tiongkok hingga membuat tingkat kematian pasien di Wuhan menurun.