Lama Baca 3 Menit

Guangzhou Memperketat Deteksi Asam Nukleat Agar Dapat Mencegah Masuknya COVID-19

21 April 2020, 17:44 WIB

Guangzhou Memperketat Deteksi Asam Nukleat Agar Dapat Mencegah Masuknya COVID-19-Image-1

tes asam nukleat terhadap sopir taksi di Guangzhou - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Kota metropolitan Tiongkok selatan, Guangzhou, akan memperluas cakupan pengujian asam nukleat untuk mencegah pandemi COVID-19 dari rebound atau muncul kembali. Liming (黎明), wakil walikota Guangzhou ( 广州市副市长) , mengatakan pada konferensi pers yang diadakan pada tanggal 20 April 2020 bahwa, sesuai dengan perubahan situasi pandemi, Guangzhou telah memperluas cakupan penyelidikan dan mendaftar siapa pun yang pernah pergi ke tempat-tempat di mana terdapat lebih dari satu kasus infeksi sebagai subjek pengujian. Perluasan tes asam nukleat akan dilakukan dan semua upaya harus dikerahkan agar tercipta proses inspeksi yang menyeluruh.

Pertama-tama, anggota keluarga dan tetangga sekitar subjek harus diperiksa. Selain itu, tempat-tempat bisnis seperti restoran ataupun pertokoan yang dikunjungi oleh subjek yang positif juga akan dilakukan pengetesan terhadap karyawan-karyawan yang bekerja disana. Setiap teman kerja di tempat kerja mereka masing-masing juga harus berusaha sebaik mungkin untuk membantu melancarkan pekerjaan tes ini. 

Pada Jumat lalu (17/04) terdapat seorang sopir taksi yang telah didiagnosis positif COVID-19. Hingga Senin (20/04) 30.000 sopir taksi di Kota Guangzhou telah menerima tes asam nukleat dan beberapa tempat pengujian asam nukleat sementara telah didirikan di beberapa jalan di Kota Guangzhou sejak Sabtu lalu. Sebanyak 68.000 orang telah diuji, dan tujuh kasus orang yang terinfeksi tanpa gejala telah ditemukan melalui 53.000 hasil pengujian.

Pemerintah kota juga telah memutuskan untuk menjalankan tes asam nukleat terhadap 167.000 siswa yang lulus dari SMP maupun SMA serta terhadap sekitar 30.000 guru yang akan kembali ke sekolah pada 27 April mendatang. Menurut keterangan dari Li, kota ini mampu melakukan 70.000 tes per-hari.