Sebuah Rumah Sakit Darurat di Chongming Shanghai - Image from Global Times
Beijing, Bolong.id - Rumah Sakit (RS) Fangcang di Beijing, akan diperluas sampai ke lapangannya, yang dijadikan RS pendukung darurat COVID-19. Ini digunjing publik, karena timbul dugaan jumlah kasus COVID-19 melonjak drastis. Tapi sudah dibantah otoritas setempat.
Dilansir dari Global Times Selasa (24/5/2022), Guo Yanhong, pejabat Komisi Kesehatan Tiongkok dalam konferensi pers Senin (23/5/2022), mengatakan, gunjingan publik itu tidak benar. Karena jumlah kasus COVID-19 tidak melonjak seperti dugaan publik.
Gunjingan publik itu muncul, sebab sebelumnya Ma Xiaowei, Direktur Komisi Kesehatan Tiongkok, mengatakan, akan membangun fasilitas permanen dan lebih banyak tempat uji COVID-19 untuk meningkatkan kemampuan negara itu dalam mencegah dan mengendalikan virus COVID-19.
Guo Yanhong mengatakan: "Bahwa pembangunan rumah sakit pendukung permanen bukanlah keputusan yang dibuat karena epidemi yang memburuk, tetapi berdasarkan karakter varian Omicron yang menyebar dengan cepat, mudah menginfeksi orang, dan menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah," jelas Guo.
Untuk menerima pasien sesegera mungkin, petugas merujuk ke fasilitas yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan penyakit pasien.
Pasien yang sakit ringan dan tanpa gejala, dikirim ke rumah sakit pendukung, dan yang lainnya dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk, yang akan membantu menghindari kelebihan sumber daya medis, menurut Guo.
Rumah sakit pendukung permanen ini akan digunakan sebagai fasilitas dasar dan dapat diatur untuk menerima pasien dalam 24 jam setelah wabah terjadi, menurut Guo.
Di bawah situasi pencegahan dan pengendalian epidemi yang dinormalisasi, menyiapkan sejumlah rumah sakit pendukung dapat dengan cepat memperluas jumlah tempat tidur dalam waktu singkat dan mengurangi penggunaan sumber daya medis normal, kata Guo.
"Di sisi lain, dapat memastikan setiap pasien dirawat dalam waktu yang sangat singkat dan juga dapat mengoordinasikan pencegahan dan pengendalian epidemi dan layanan medis normal, yang tidak hanya memastikan pengobatan virus corona, tetapi juga menjamin pasokan layanan medis normal untuk orang-orang kami," kata Guo. (*)
Advertisement