KADIN Indonesia - Image from 中国新闻网
Beijing, Bolong.id - Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) mengadakan rapat umum di Jakarta, Sabtu (9/4/2022), Zhang Jinxiong (张锦雄) terpilih sebagai presiden ke enam periode 2022 - 2027.
Dilansir dari 中国新闻网 Sabtu (9/4/2022), usai pemilihan, Ji Huiqi (纪辉琦), presiden Perpit sebelumnya, menyerahkan bendera kunjungannya kepada Zhang Jinxiong (张锦雄). Zhang Jinxiong (张锦雄) sebelumnya adalah wakil ketua eksekutif Perpit.
Perpit didirikan pada tahun 2001, berkantor pusat di Jakarta, dan saat ini memiliki cabang di 5 provinsi di Indonesia. Ketua pendirinya Yang Kelin (杨克林), ketua umum pertama dan kedua Chen Dajiang (陈大江), dan ketua umum ketiga hingga kelima Ji Huiqi (纪辉琦).
Perpit bertujuan "menyatukan pengusaha Tionghoa dan memajukan pembangunan ekonomi Indonesia", selalu menganut prinsip "menyatukan pengusaha Tionghoa, mencari titik temu menyatukan perbedaan", dan secara aktif memanfaatkan platform kamar dagang.
Konstruksi ekonomi dan sosial Indonesia mendorong pertukaran dan kerja sama antara pengusaha Tionghoa Indonesia dan pengusaha Tionghoa dari seluruh dunia.
Asosiasi tersebut memiliki reputasi tinggi dan pengaruh luas dalam komunitas Tionghoa Indonesia telah memainkan peran unik dalam memperkuat komunikasi antara perusahaan Tionghoa dan pemerintah pusat dan daerah Indonesia di semua tingkatan.
Selama bertahun-tahun, asosiasi telah berperan sebagai jembatan dan penghubung dalam pertukaran dan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dll.
Pada tahun 2015, asosiasi tersebut berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Pengusaha Tiongkok Dunia ke-13 di Bali, menarik lebih dari 2.700 pengusaha Tiongkok dari seluruh dunia.
Pada hari yang sama, Zhang Jinxiong (张锦雄) memanggil anggota asosiasi dalam pidato pemilihannya. Menghadapi pandemi covid-19 saat ini yang masih menjadi ancaman bagi kesehatan manusia di banyak bagian dunia, perang di Rusia dan Ukraina telah menyebabkan melonjaknya harga pangan dan energi global, dan perubahan iklim telah membawa ancaman yang tidak terduga terhadap pembangunan manusia.
Dalam menghadapi situasi yang kompleks, kita harus yakin bahwa jalan masih panjang dan jalan akan datang, bersatu sebagai satu, bekerja keras untuk membuatnya, dan menyambut saat musim semi bermekaran. (*)
Advertisement