Kendaraan Tanpa Manusia - Image from cqhhpm.com
Jinhua, Bolong.id - Warga Kota JInhua, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, sejak pekan lalu tidak perlu keluar rumah membeli kebutuhan harian. Tinggal pesan barang lewat ponsel. Mirip di Indonesia. Bedanya, pihak supermarket mengirim barang melalui mobil tanpa awak. Tanpa sopir tanpa kenek.
Dilansir dari coalstudy.com, Jumat (11/2/2022), mobil itu dikendalikan teknologi artificial intelligence (AI). Bentuknya mobil boks, listrik. Kapasitas barang terangkut 500 kilogram. Jarak jangkau terjauh 120 kilometer dari titik supermarket ke rumah konsumen. Beroperasi 24 jam nonstop. Mobil bisa menjangkau luar Kota Jinhua.
Operasional sangat gampang. Konsumen tidak ribet mengambil barang belanjaan. Begitu mobil tiba di depan pintu rumah konsumen, langsung berhenti.
Lalu, konsumen menekan tombol-tombol di bodi kiri-kanan-belakang mobil. Sesuai petunjuk di aplikasi. Maka, kotak-kotak di mobil itu terbuka. Penuh barang pesanan konsumen.
Setelah konsumen selesai mengambil semua barang belanjaannya. Dan, cocok dengan data pesanan, lantas konsumen menekan tombol. Pintu boks tertutup. Konsumen kemudian menekan satu tombol lagi. Mengakhiri transaksi.
Kemudian mobil mengeluarkan suara, berterima kasih. Akhirnya, mobil jalan sendiri. Menuju rumah konsumen lain. Mobil bergerak sesuai rute smart. Berhenti saat lampu traffick light menyala merah. Jalan saat hijau. Bahkan, bisa memilih rute jalan yang tidak macet.
Itu suatu revolusi bisnis ritel. Sungguh, mengubah kebiasaan hidup masyarakat. Dari tradisional ke modern.
Sebenarnya, sudah jutaan mobil tanpa sopir berkeliaran di berbagai kota besar Tiongkok. Semuanya kendaraan umum. Seperti bus umum dan taksi.
Tapi, untuk mobil belanja di Kota Jinhua, baru dimulai awal tahun ini. Beberapa supermarket di sana menggunakan cara ini. Antara lain, Supermarket Tianhong. Supermarket Rainbow.
Bos Supermarket Raibow, Gao Shulin (高书林) mengatakan, industri ritel kini bersaing dalam hal pelayanan. Dan, perusahaannya unggul dalam pelayanan dengan teknologi canggih itu.
Menurut Gao, selama ini belum ada komplain dari konsumen. Saluran komplain terbuka melalui online. Dengan kondisi tanpa komplain, ia menyimpulkan, pelanggan puas.
Penggunaan teknologi ini, sekaligus mengakhiri era kurir manusia. Yang bisa salah dalam bekerja. Bisa capek. Juga bisa menuntut naik gaji, bahkan demo menentang pihak perusahaan. (*)
Advertisement