Kaki Teratai - Image from Internet. Segala keluhan menghenai hak cipta dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Tradisi paling memilukan yang pernah berlaku pada wanita Tiongkok hingga awal abad ke-20 adalah mengikat kaki, supaya kecil. Disebut sebagai kaki teratai. Mematahkan jari-jari dan lengkungan kaki wanita untuk diikatkan ke tumit dengan kain, sejak bayi.
Hasilnya adalah kaki yang panjangnya hanya 10 sentimeter, sering terinfeksi, dan mudah patah.
Dilansir dari Like历史, berikut adalah 8 fakta tentang kaki teratai di Tiongkok.
1. Tidak Ada Waktu Pasti Kapan Praktik Ini Dimulai
Meskipun sangat populer, para ahli sejarah tidak yakin kapan praktek ini dimulai. Awal yang paling banyak diterima adalah abad ke-10, selama Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.
Seorang kaisar dari masa itu dikelilingi oleh banyak selir. Saat dia membuat panggung yang tampak seperti teratai, selir yang akan tampil mengikat kakinya menjadi kecil.
Saat kaki mungilnya menari di atas panggung teratai, kaisar langsung menyukainya dan selir tersebut dianggap sebagai favoritnya. Selir-selir lainnya, yang iri karena kehilangan kasih sayang dengan kaisar, juga mulai mengikat kaki mereka untuk menarik hati kaisar.
2. Kaki Teratai Menarik Bagi Pria
Kaki yang dibebat sangat menarik dan cantik bagi pria saat itu. Padahal kaki teratai efeknya melumpuhkan, sehingga menyebabkan wanita sulit berjalan.
Namun, kesulitan berjalan ini menyebabkan wanita menggunakan lebih banyak otot di paha bagian dalam, pinggul, dan daerah panggul.
Pria percaya hal itu menyebabkan wanita panggul yang lebih kencang. Kaki yang dibebat juga merupakan fetish yang sangat populer pada zaman itu.
Perbandingan kaki teratai dan kaki normal - Image from Wikimedia Commons
3. Kaki Teratai Dimulai Sejak Usia Dini
Prosedur ini biasanya dilakukan saat anak perempuan berusia 4-9 tahun. Seiring dengan pubertas, menstruasi, dan persalinan, kaki teratai dipandang sebagai langkah lain dalam proses kedewasaan seorang anak.
Mereka juga diajari bahwa kaki kecil adalah tanda perkawinan dan bahwa mereka harus tunduk pada laki-laki dan meningkatkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pengikatan kaki juga dipaksakan pada gadis-gadis muda karena itu dilihat sebagai penanda kesuburan.
4. Prosedurnya Menyiksa dan Panjang
Proses kaki teratai itu panjang, bahkan hampir dua tahun. Untuk memulai prosesnya, kaki seorang gadis muda ditempatkan di bak mandi air hangat untuk membantu melembutkan kulit secara menyeluruh dan kemudian digosok dengan kuat untuk menghilangkan semua kulit mati dan kering dari area tersebut.
Kuku kaki dipotong sangat pendek untuk mencegah goresan atau luka saat pembebatan dimulai, dan tawas ditaburkan di antara jari kaki untuk mencegah pembentukan keringat.
Perban panjang yang digunakan untuk membebat akan direndam dalam air sehingga ketika kering akan menyusut, dan akan mengikat kaki lebih erat.
Dalam kasus yang lebih ekstrim, pecahan kaca dimasukkan ke dalam perban untuk memotong kaki dan kulit, menyebabkan bagian kulit membusuk, sehingga membuat kaki semakin kecil.
Perban harus sering dilepas kemudian dipasang yang baru dan diikat lebih erat untuk memastikan tulang yang benar bergerak dan patah. Selama perban dibuka, kaki akan dibersihkan, daging yang mati atau kering akan dibuang, dan kuku kaki akan dipotong.
Dalam beberapa kasus, kuku benar-benar dihilangkan dari kaki anak.
Kaki teratai - Image from China Photos
5. Kaki Teratai Adalah Mimpi Buruk Kebersihan
Selain rasa sakit yang sebenarnya karena kaki terikat, ada masalah medis lain yang mengganggu wanita dengan kaki teratai.
Awalnya, kuku kaki yang tumbuh ke dalam akan terisi dengan nanah dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, di samping itu juga akan menimbulkan bau yang mengerikan.
Dalam beberapa kasus, penyempitan kaki menjadi sangat parah sehingga bagian kulit dan kaki akan mati dan membusuk. Beberapa gadis bahkan kehilangan jari kaki karena kehilangan sirkulasi akibat kompresi perban. Saat perban dilepas, jari kaki gadis itu akan jatuh begitu saja ke lantai.
6. Kaki Teratai Memiliki Tingkatan
Tingkat pertama dikenal sebagai teratai besi, panjangnya lebih dari 10 cm. Karena panjang berhubungan langsung dengan seberapa besar kemungkinan seorang gadis akan menikah, mereka yang memiliki kaki teratai besi lebih mungkin untuk tidak menikah karena kaki mereka dianggap tidak cukup diinginkan.
Berikutnya teratai perak, ukurannya kira-kira 10 cm. Wanita yang paling berharga adalah mereka yang memiliki teratai emas yang terkenal. Wanita dengan gelar ini memiliki kaki yang panjangnya hanya 7,6 sentimeter (3 inci). Kira-kira seukuran sebungkus rokok. Wanita dengan kaki teratai emas hampir dijamin akan menikah.
Gadis dengan kaki teratai - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
7. Tanda Status
Meskipun populer di kalangan bangsawan, kaki teratai tidak umum di kelas pekerja dan orang miskin. Bagi orang miskin, kaki teratai menganggu pekerjaan sehari-hari mereka.
Namun, banyak juga orang miskin atau kelas pekerja, yang membebat kaki putri mereka untuk membantu mereka merayu seorang suami dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Sering kali, ini berhasil, terutama bagi gadis-gadis yang kakinya telah mencapai status teratai emas.
8. Masih Jadi Tren Mode Hingga Awal 1900-an
Kaki teratai menjadi mode selama ratusan bahkan ribuan tahun dalam sejarah panjang Tiongkok, namun mulai ditinggalkan ketika Tiongkok mulai dijajah oleh orang-orang Barat.
Para penjajah memandang praktek tersebut sebagai penderitaan dan penyiksaan. Wanita Barat yang datang ke Tiongkok menaruh minat dan perhatian khusus pada wanita dengan kaki teratai, banyak dari mereka membuka tempat penampungan untuk membantu mereka yang kakinya rusak akibat proses tersebut.
Menjelang jatuhnya dinasti Qing, kaki teratai ditinggalkan. Pada akhir 1950-an, pengikatan kaki telah dilarang dan dihapuskan. (*)
Advertisement