Lama Baca 3 Menit

AS Serukan Sanksi Untuk Rusia, Hubungan China-Rusia Malah Jadi Lebih Dekat

02 March 2022, 08:22 WIB

AS Serukan Sanksi Untuk Rusia, Hubungan China-Rusia Malah Jadi Lebih Dekat-Image-1

Vladimir Putin - Image from AFP

Bolong.id - Perang antara Rusia dan Ukraina sedang membara di seluruh dunia. Tampaknya banyak negara ingin ikut campur tangan seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Setelah Amerika Serikat mengirimkan sinyal untuk memberikan sanksi kepada Rusia, sekutunya pun merespon positif. Bahkan Jepang, yang tidak ada hubungannya dengan Ukraina, telah mengusulkan rencana sanksi berat. 

Tak sampai disitu. Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, meminta semua negara untuk berdiri di sisi keadilan dan untuk memberikan sanksi kepada Rusia.

China akan menjadi tujuan terbesar untuk barang-barang Rusia

Sebab AS telah memimpin pergerakan ini, sebagian besar negara Eropa sedikit takut untuk terlibat terlalu banyak dengan Rusia. Setelah beberapa negara membuat keputusan untuk memulai sanksi ekonomi terhadap Rusia. 

Rusia merasa sangat tidak nyaman di pasar di mana dolar AS adalah mata uang utama dunia. Beberapa media asing berspekulasi bahwa mungkin Tiongkok akan menjadi jalan dalam perdagangan Rusia, dan perdagangan antara Tiongkok dan Rusia akan lebih dekat.

Dilansir dari 大时代资讯V pada Selasa (1/3/2022), beberapa analis percaya bahwa meskipun tidak jelas tekanan apa yang akan menyebabkan Rusia dikeluarkan dari urusan bisnis global, ini memungkinkan Rusia untuk lebih dekat dengan Tiongkok. 

Sebab adanya hubungan dagang dengan Tiongkok, dampak sanksi ekonomi Barat dapat dihindari dengan penyelesaian dalam mata uang non-dolar AS.

Media AS: Hanya rencana tapi tidak dilakukan

Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden, Tiongkok-AS telah melakukan perang dagang berkali-kali. Saat ini, banyak ahli telah menemukan bahwa kenyataannya bukan pihak lain tetapi AS sendiri yang dirugikan oleh perang dagang.

Akankah sanksi AS terhadap Rusia juga merugikan dirinya sendiri? Pertanyaan ini menjadi salah satu pertanyaan yang terus-menerus dipikirkan oleh banyak politisi Amerika.

Demi menenangkan hati rakyat, Presiden AS saat ini, Joe Biden, ekstra hati-hati saat menandatangani perintah eksekutif terkait sanksi terhadap Rusia. Dia meminta pejabat dari berbagai departemen untuk memperhatikan bahwa sasaran sanksi harus Rusia, bukan AS, dan ekonomi tidak boleh rusak karena Rusia.

Namun, rakyat AS tidak menyambut baik putusan dari Biden. Mereka percaya bahwa hukuman dari Biden ini adalah omong kosong, dan sangat sulit untuk dieksekusikan.

Rusia adalah pengekspor energi dan mineral terpenting di dunia, dan banyak negara mengandalkan ekspor energi Rusia untuk menyeimbangkan pasar domestik.

Begitu ada masalah dengan ekspor Rusia, harga komoditas terkait di pasar internasional pasti akan naik, dan keuangan di berbagai negara akan dirugikan saat itu. (*)


Informasi Seputar Tiongkok