Lama Baca 5 Menit

Kenali Penyebab, Gejala dan Penanganan Pendarahan Otak

01 February 2021, 13:48 WIB

Kenali Penyebab, Gejala dan Penanganan Pendarahan Otak-Image-1

Ilustrasi - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Pendarahan otak mendadak, banyak menimpa orang muda usia. Penyebabnya pasti, belum diketahui. Maka, ini perlu diiperhatikan semua orang. 

Perdarahan otak merupakan perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh arteri di otak hingga menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya dan matinya sel-sel otak. 

Dilansir dari lama Jiankang.163.com, banyak orang yang mengalami perdarahan otak memiliki gejala mirip stroke, seperti mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa. Perdarahan otak merupakan kondisi medis serius yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan segera oleh dokter di rumah sakit.

Penyebab Pendarahan Otak

1. Cuaca dingin

Di sudah musim dingin, dan cuaca dingin kemungkinan akan mempengaruhi saraf dan kelainan metabolisme endokrin, terutama pada musim ketika perbedaan suhu antara siang dan malam relatif besar. Perbedaan suhu ini kemungkinan besar akan menyebabkan kekentalan darah meningkat. Kapiler juga akan menjadi lebih rapuh, dan tekanan darah akan segera naik, yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan otak mendadak.

2. Kebiasaan buruk

Kelelahan yang berlebihan dan begadang dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan organ-organ dalam tubuh kita menjadi tidak seimbang, dan konsistensi darah juga akan meningkat. Sangat mungkin menyebabkan pendarahan otak mendadak.

3. Naik turunnya emosi yang berlebihan

Sekarang kita semua tahu bahwa kehidupan dan pekerjaan setiap orang sangat menegangkan, dan seringkali suasana hati gelisah. Jika Anda sudah lama berada dalam emosi negatif ini dan tidak dapat menemukan titik untuk melampiaskannya, kemungkinan besar akan menyebabkan gangguan endokrin dan peredaran darah akan menjadi sangat cepat, sehingga kemungkinan terjadinya pendarahan otak secara tiba-tiba akan menjadi tinggi. 

Gejala pendarahan otak

Dilansir dari Halodoc, umumnya seseorang yang mengalami perdarahan otak akan mengalami sakit kepala parah yang tiba-tiba datang, muntah, kebingungan (delirium), hingga pingsan. Meski begitu, hal ini tidak selalu dialami pada setiap orang. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi perdarahan terjadi. Misalnya, jika bagian otak yang berkaitan dengan penglihatan yang mengalami perdarahan, maka gejala yang mungkin muncul adalah pasien mengalami gangguan penglihatan.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada pasien perdarahan otak adalah mengalami kejang secara tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan. Jika perdarahan otak terjadi pada bagian bawah atau batang otak, pasien dapat mengalami koma, hingga gagal napas. Sedangkan perdarahan otak yang terjadi pada bagian pusat bicara, maka pasien dapat mengalami gangguan dalam berbicara.

Penanganan

Penanganan penyakit pendarahan otak memang patut menjadi perhatian semua orang, lalu bagaimana cara kita mencegah terjadinya pendarahan otak dalam keseharian kita?

1. Kerja dan istirahat harus dikombinasikan

Dapat dikatakan begadang sudah menjadi masalah yang umum bagi manusia modern, Begadang dalam waktu lama, kelelahan yang berlebihan, dan kurang olah raga. Kebiasaan hidup seperti itu sangat berbahaya, bukan hanya pendarahan otak saja yang akan datang kepada Anda, penyakit lain juga akan datang kepada Anda, dan kekebalan tubuh Anda akan sangat berkurang. Oleh karena itu, kita harus menggabungkan kerja dan istirahat, tidak peduli seberapa banyak bekerja atau belajar, kita harus memperhatikan istirahat.

2. Berhenti merokok dan minum alkohol

Tembakau dan alkohol akan mempercepat perkembangan arteriosklerosis yang sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi. Minum alkohol dalam jangka
panjang dapat menyebabkan arteriosklerosis atau bahkan pecahnya pembuluh darah, yang menyebabkan perdarahan otak. Oleh karena itu secara perlahan harus berhenti merokok dan minum alkohol.

[Matsnaa Chumairo/Penerjemah]

[Lupita/Penulis]