Evakuasi saat banjir - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id - Banjir di Distrik Ganxian, Provinsi Jiangxi, Tiongkok, diatasi regu penyelamat dibantu drone.
Dilansir dari 新华社 Kamis (16/06/22), drone mengirim informasi lokasi tanah longsor. Sehingga regu penyelamat menemukan beberapa rumah di Desa Taojiang terendam banjir dan segera mengevakuasi lebih dari 200 warga.
Dua belas drone berfungsi melihat potensi risiko dan mengumpulkan informasi tentang kondisi hujan dan bencana yang disebabkan oleh hujan untuk memberikan referensi bagi keputusan pengendalian banjir, kata Zhong Yicheng, seorang pejabat di biro manajemen darurat distrik tersebut.
Mampu melakukan patroli yang jauh lebih efisien, armada sejauh ini telah memeriksa 53 waduk, 43 pembangkit listrik tenaga air, dan 60 kolam pegunungan utama, tambahnya.
Serangkaian aplikasi teknologi baru membantu Jiangxi mengendalikan banjir karena hujan yang berkepanjangan telah melanda berbagai bagian provinsi selama berminggu-minggu.
Lebih dari 1,1 juta penduduk di Jiangxi terkena dampak hujan deras dan banjir akibat hujan dari 28 Mei hingga 10 Juni, kata kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan provinsi.
Cuaca ekstrem telah menyebabkan kerugian ekonomi langsung sebesar 2,65 miliar yuan (sekitar Rp.5 Triliun) setelah menghancurkan lahan pertanian dan rumah.
"Mohon perhatiannya, ketinggian air naik di titik pemantauan No. 3." Setelah menerima pesan peringatan di teleponnya, Ouyang Xin, seorang anggota staf di Waduk Changgang di Kota Ganzhou Jiangxi mengenakan jas hujan dan bergegas ke lokasi.
"Sistem pemantauan banjir dapat memberi kami informasi tentang tingkat banjir secara real-time dan aliran air dan kondisi hujan, sehingga membantu kami menilai situasi dengan lebih akurat," kata Ouyang.
Pesan peringatan adalah di antara sejumlah teknologi pemantauan dan peringatan yang digunakan di garis depan pengendalian banjir. Di Kabupaten Nanfeng, Jiangxi, perangkat pemantau lingkungan berdiri seperti penjaga di daerah dengan potensi bencana geologi.
Peralatan tersebut dapat memantau tegangan dan perubahan bentuk tanah. Setelah mendeteksi bahaya, ia memperingatkan penduduk sekitar melalui pengeras suara, kata Xie Chenguang, seorang pejabat di biro sumber daya alam kabupaten itu. (*)
Advertisement