Lama Baca 3 Menit

Ada 65 Juta Rumah Kosong di China, Kenapa?

27 October 2021, 17:04 WIB

Ada 65 Juta Rumah Kosong di China, Kenapa?-Image-1

Ada 65 Juta Rumah Kosong di China - Image from 百度

Bolong.Id - Kecepatan pembangunan negara Tiongkok digambarkan sebagai lonjakan. Pada tahun 1998 hingga 2020, harga rata-rata rumah nasional meningkat awalnya 2063 yuan (Rp4.579.960) hingga menjadi 8736 yuan (19.394.344). Real estate Tiongkok belum sepenuhnya maju, tetapi kecepatan pembangunan dan pengembangannya sangatlah cepat.

Dilansir dalam 不凡智库 pada (27/10/2021)  Tiongkok dipenuhi oleh rumah-rumah kosong tak berpenghuni. Totalnya diperkirakan mencapai 65 juta rumah yang tak berpenghuni. Cukup untuk menampung penduduk Prancis yang saat ini totalnya sekitar 65 jutaan orang.

Berjarak 1 sampai 2 jam dari kota Beijing dan Shanghai dapat ditemukanlah suatu daerah dengan kondisi baik, megah dan modern namun layaknya kota hantu, gedung-gedung itu kosong. Kota hantu Tiongkok yang paling terkenal mungkin adalah Kota Baru Ordos, juga dikenal sebagai Kangbashi, di wilayah Mongolia Dalam. Kota ini awalnya dibuat untuk dapat menampung 1 juta penduduk. 

Tetapi dikurangi menjadi 300 ribu. Hingga akhirnya pada tahun 2016, hanya terdapat 100 ribu penduduk yang tinggal didaerah tersebut. Kangbashi akhirnya berhasil memikat penduduk setelah Tiongkok dapat memindahkan beberapa sekolah unggulannya ke kotanya.
Data dari Survei Keuangan Rumah Tangga Tiongkok menunjukkan bahwa 21% rumah atau sekitar 65 juta unit telah kosong pada tahun 2017.

Hal pertama yang harus dipahami tentang kota hantu tak berpenghuni di Tiongkok adalah kota tersebut bukan karena rusak. Melainkan, mereka penuh dengan bangunan baru yang dibeli sebagai investasi.

"Rumah-rumah ini kosong berarti mereka dijual kepada investor dan pembeli, tetapi tidak ditempati oleh pemilik atau penyewa," kata Xin Sun.

Dari sisi penawaran, kata Sun, pemerintah mendapatkan pendapatan penjualan yang besar dari menyewakan lahan kepada pengembang.

"Ini memberikan insentif yang sangat kuat kepada pemerintah untuk mendorong pembangunan, bukan membatasinya," katanya. Setiap tahun, Tiongkok mulai membangun 15 juta rumah baru. Itu lima kali lebih banyak dari gabungan AS dan Eropa.(*)

Informasi Seputar Tiongkok