Anak-anak kenakan masker - Image from lifespan.org
Bolong.id - Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di AS, varian Delta yang sangat menular tidak menyebabkan COVID-19 yang lebih parah pada anak-anak.
Sejak strain Delta telah menjadi varian dominan di AS pada akhir Juni, infeksi dan rawat inap di antara anak-anak di AS telah melonjak. Tetapi para peneliti mengatakan tidak ada hubungan langsung antara keduanya.
Dilansir dari CGTN pada Minggu (5/9/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menganalisis catatan rumah sakit dari seluruh wilayah yang mencakup sekitar 10% populasi AS dalam periode yang berlangsung dari Maret, sebelum varian Delta mengambil alih AS, hingga Agustus, ketika jenis itu dominan selama dua bulan.
Apa yang muncul dari penelitian ini adalah bahwa ada sedikit perbedaan antara catatan rumah sakit dari waktu pra-Delta dan waktu pasca-Delta untuk tingkat keparahan gejala pada anak-anak.
Sebelum Delta mengambil alih di AS, persentase anak-anak yang dirawat di perawatan intensif adalah 26,5. Setelah Delta menjadi dominan di negara ini, persentase yang sama adalah 23,2.
Persentase ditempatkan pada ventilator adalah 6,1 pra-Delta dan 9,8 pasca-Delta, dan persentase yang meninggal adalah 0,7 pra-Delta dan 1,8 pasca-Delta.
Ada perbedaan yang jauh lebih nyata dalam status vaksinasi anak-anak yang dirawat di rumah sakit.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang tidak divaksinasi 10 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada mereka yang divaksinasi. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement