Kentang - Image from 小眼睛去看看
Bolong.id - Berbicara tentang kentang, semua orang pasti sudah familiar dengan jenis makanan ini. Kentang telah lama menjadi makanan yang sangat populer. Beberapa makana favorit kita seperti, kentang goreng, keripik kentang, hashbrown, kentang tumbuk dan masih banyak lagi semua pasti membutuhkan kentang dalam pembuatannya.
Dilansir dari 小眼睛去看看 pada Kamis (2/9/2021), kentang biasa digunakan sebagai lauk sayuran. Selain menjadi lauk kentang juga digunakan sebagai makanan pokok untuk memuaskan rasa lapar. Salah satu fakta yang tidak semua orang tahu adalah kentang, gandum, beras, jagung, dan sorgum yang kita makan setiap hari disebut sebagai lima tanaman utama dunia.
Jadi mengapa kentang begitu populer? Karena umbi kentang mengandung banyak pati, mereka dapat memberi tubuh manusia kalori berlimpah, dan kaya akan protein, asam amino, dan berbagai vitamin dan mineral. Secara khusus, kandungan vitaminnya paling lengkap dari semua tanaman pangan, terutama di Eropa dan Amerika, terutama di Amerika Utara, kentang sudah lama menjadi makanan pokok kedua.
Setelah mengetahui pentingnya kentang dalam kehidupan manusia, kita juga harus mengetahui bagaimana cara yang aman dalam mengkonsumsi kentang. Jika diperhatikan kentang yang biasa dikonsumsi biasanya berwarna coklat, berkulit cukup mulus, dan tidak memiliki tunas.
Kentang yang bertunas mungkin terlihat tidak berbahaya, dan jika kentang kita memiliki tunas, kita akan menganggap itu hal yang biasa dan tunas hanya perlu dibersihkan saja. Namun apakah ini benar? apakah anda tahu tunas dalam kentang memiliki zat beracun yang berbahaya jika dikonsumsi? Berikut penjelasannya.
Kentang bertunas - Image from 小眼睛去看看
Hampir semua akar, kuncup, daun dan batang kentang beracun, dan racun ini adalah solanin. Hanya saja pada umbi kentang yang kita makan, racun ini terutama dilepaskan pada kulit kentang. Toksin ini banyak terdapat pada tumbuhan Solanaceae untuk mencegah predator memakannya saat belum matang.
Saat kentang bertunas dan menjadi hijau, racun yang ada didalamnya akan berlipat ganda, sehingga berbahaya. Oleh karena itu dalam mengonsumsi kentang kita harus memperhatikan warna dan permukaan kulitnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement