Lama Baca 2 Menit

WHO Tegas Tidak Merekomendasikan Pencampuran Vaksin Covid-19 dari Produsen Berbeda

21 July 2021, 06:46 WIB

WHO Tegas Tidak Merekomendasikan Pencampuran Vaksin Covid-19 dari Produsen Berbeda-Image-1

Vaksin - Image from Medcom.id

Bolong.id - Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk tidak mencampur vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh produsen yang berbeda. Ilmuwan menilai ini adalah tren berbahaya.

Dilansir dari medcom.id, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan memperingatkan dalam sebuah pengarahan daring bahwa karena alasan keamanan dan efektivitas yang belum pasti, pencampuran vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh produsen yang berbeda tidak disarankan. Bahkan, ia mengatakan "ini adalah tren yang agak berbahaya."

Swaminathan menekankan, "dalam kasus vaksin campuran, kami sekarang berada di zona tanpa data dan bukti."

Swaminatan menunjukkan bahwa data saat ini tentang vaksin campuran sangat terbatas. Meski penelitian terkait sedang berlangsung, masih butuh banyak waktu sebelum penggunaan vaksin campuran direkomendasikan. Pencampuran vaksin berpotensi menjadi metode yang baik, namun, saat ini WHO hanya memiliki data tentang vaksin Oxford-AstraZeneca dan Pfizer.

Selain itu, Swaminathan menambahkan bahwa saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa setelah vaksin dua tingkat diberikan, vaksinasi masih perlu dilanjutkan untuk meningkatkan efek vaksinasi.

Di lain sisi, beberapa negara telah memutuskan untuk mencampur vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh produsen yang berbeda, dengan dosis pertama vaksin Pfizer dan dosis kedua vaksin AstraZeneca. Menurut otoritas kesehatan di negara-negara tersebut, pencampuran kedua vaksin akan menghasilkan kekebalan yang lebih baik.

Contoh negara yang melakukan praktik tersebut adalah Thailand yang akan memberikan vaksin sinovac Covid-19 dosis pertama dan vaksin AstraZeneca dosis kedua serta memberikan vaksin mRNA seperti Pfizer dan Modena untuk meningkatkan kekebalan staf medis yang telah divaksinasi lengkap dengan vaksin Kexing.(*)