Pandemi di China - Image from Kompas
Fujian, Bolong.id - Orang-orang di Kota Putian, Provinsi Fujian, China Timur, dilarang meninggalkan kota mulai Minggu karena 24 infeksi COVID-19 dilaporkan.
Dilansir dari Global Times pada Minggu (12/9/2021), dilaporkan 24 kasus positif COVID-19 – enam dikonfirmasi dan 18 kasus tanpa gejala – berasal dari kabupaten Xianyou Putian, kabupaten terbesar di kota itu. Desa-desa di Xianyou tempat kasus yang dikonfirmasi saat ini ditutup.
Orang-orang yang ada di Putian tidak boleh meninggalkan kota dan mereka yang harus pergi harus memiliki sertifikat asam nukleat negatif yang diambil dalam waktu 48 jam, kata kelompok anti-pandemi kota itu dalam sebuah pemberitahuan yang dirilis pada hari Minggu.
Tempat-tempat umum seperti bioskop, museum, dan perpustakaan harus menangguhkan aktivitas di dalam ruangan mereka. Restoran harus membatasi jam operasional mereka, katanya. Orang-orang didorong untuk bekerja dari rumah.
Kelompok anti-pandemi kota juga menekankan tindakan pencegahan harian termasuk mengenakan masker dan memeriksa suhu tubuh dan kode kesehatan QR ketika orang memasuki tempat-tempat umum atau naik transportasi umum.
Selain itu, otoritas pendidikan di Putian mengharuskan sekolah-sekolah di daerah berisiko menengah dan tinggi untuk menangguhkan kelas, tetapi sekolah lain beroperasi secara normal.
Siswa harus memakai masker di kelas dan pihak berwenang meminta siswa untuk divaksinasi sepenuhnya. Vaksinasi pada guru dan siswa berusia antara 12 dan 17 tahun diharapkan selesai sebelum Rabu.
Bus, tempat indah, perpustakaan, dan tempat hiburan di Xianyou menghentikan operasi mulai Sabtu. Stasiun kereta Xianyou telah berhenti menerima penumpang baru.
Dua kasus pertama yang terdeteksi adalah siswa dari sebuah keluarga di Xianyou tetapi para ahli menduga bahwa wabah itu mungkin disebabkan oleh seorang pasien yang baru saja kembali ke Putian dari Singapura.
Pasien bermarga Lin, ayah dari seorang siswa, kembali dari Singapura pada 4 Agustus. Lin telah menjalani karantina selama 14 hari di Xiamen dan pemantauan kesehatan di rumah selama tujuh hari di mana Lin menjalani sembilan tes asam nukleat dan serologi, tetapi mereka semua negatif. Dia dinyatakan positif pada hari Jumat.
Studi utama tentang virus menunjukkan itu adalah varian Delta, kata pihak berwenang setempat pada konferensi pers hari Sabtu. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
BACA JUGA
Advertisement