Dolphin No. 1 - Image from The Paper
Bolong.id - Pihak berwenang melancarkan operasi penyelamatan di Tiongkok Tengah setelah hujan ekstrem memicu bencana banjir di provinsi Henan.
Banjir besar tersebut menjebak ratusan orang di gedung, mobil, dan transportasi umum, dan banyak video mengerikan beredar di internet tentang penumpang yang terjebak di kereta bawah tanah dengan air setinggi leher.
Layanan darurat dan sukarelawan bekerja lembur untuk mengeluarkan orang-orang yang terjebak dan untuk memastikan keselamatan publik. Di sini teknologi juga tidak ketinggalan memainkan peran penting dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Dilansir dari The Paper pada Senin (26/7/2021), pihak berwenang mengerahkan 118 robot penyelamat Dolphin No.1 dari Zhuhai Yunzhou Intelligent Technology untuk membantu tim penyelamat.
Robot Dolphin No.1 adalah pelampung bertenaga yang menyerupai sekoci karet.
Meski kecil (beratnya hanya 13 kilogram), ia memang perkasa. Hal ini dapat membawa beban hingga 150 kilogram sementara juga menyeret tiga orang ke tempat yang aman.
Robot dapat dilemparkan ke dalam air dan dikendalikan dari jarak jauh, sehingga ideal untuk menyelamatkan orang di tempat yang sulit dijangkau.
Selain Dolphin No.1, tim penyelamat juga menggunakan drone amfibi yang dinamai 'Nezha.'
Dengan kemampuan terbang dan berenang, drone tersebut dapat mengarahkan personel darat ke warga yang terjebak di air. Drone ini juga bisa menyelam di bawah air, menjadikannya alat utama untuk melakukan penilaian dulu terhadap lingkungan sekitar.
Beratnya situasi banjir berarti bahwa penyelamat membutuhkan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan, dan penambahan robot-robot sejauh ini terbukti bermanfaat. Situasi ini membuka jalan bagi mereka untuk diperkenalkan sebagai hal penting dalam perangkat personel pencarian dan penyelamatan Tiongkok.
Sementara alat berteknologi tinggi mendapat banyak perhatian, gadget juga telah membantu upaya penyelamatan.
Banyak yang terjebak oleh air yang naik, seperti yang ada di gerbong kereta bawah tanah Zhengzhou yang banjir. Mereka menggunakan ponsel mereka untuk memperbarui layanan darurat pada situasi waktu nyata mereka.
Komunikasi ini membantu tim penyelamat untuk mempersiapkan dan merencanakan secara memadai apa yang akan mereka hadapi ketika mereka memasuki sistem kereta bawah tanah, dan membuat misi lebih aman dan lebih efisien. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement