Koleksi yang dipertukarkan dalam acara - Image from Red Star News
Jianchuan, Bolong.id - Pameran Pertukaran Koleksi Peninggalan Budaya Revolusiner Jianchuan ke-11 diselenggarakan, Sabtu (17/4/21). Lebih dari 300 kolektor modern berpartisipasi.
Dilansir dari Red Star News Sabtu (17/4/2021), yang ikut berpartisipasi dalam sesi pertemuan pertukaran koleksi modern Museum Jianchuan ini adalah Museum Militer Revolusioner Tiongkok, aula peringatan Perang Anti Jepang rakyat Tiongkok, dan masih banyak lagi.
Ribuan koleksi, ada porselen, lencana, gambar tahun Baru, poster, literatur revolusioner, dan koleksi lainnya. Bagi kolektor, ini adalah koleksi besar. Namun lain halnya bagi wisatawan, menurut mereka ini adalah pesta budaya.
Masker dari masa 1950-an - Image from Red Star News
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia setahun yang lalu hampir semua orang menggunakan masker untuk aktivitas diluar rumah sehari-haro, tapi taukah kalian masker juga ada kolektornya.
Di sebuah bilik, Lu Xingchen, seorang kolektor masker yang berasal dari Zhanjiang, Guangdong, dipenuhi dengan semua jenis masker.
Dia mengambil masker dengan gambar seorang dokter tanpa alas kaki di sebelahnya yang bertuliskan "cocok untuk perawatan medis, perlindungan tenaga kerja dan perawatan kesehatan."
Lu mengatakan ini adalah salah satu masker paling awal koleksinya yang dibuat pada tahun 1950-an.
Lu Xingchen mengatakan mulai tahun 2018, tahun ini merupakan pertemuan keempat pertukaran koleksi peninggalan budaya.
"Kita tidak hanya bisa menjaring banyak kolektor dan teman, tapi kita juga bisa lebih merealisasikan metode pengumpulan menjaga koleksi," kata Lu.
Koleksi Lu Xingchen - Image from Red Star News
Pertemuan Pertukaran Koleksi Peninggalan Budaya Revolusioner Museum Jianchuan ini bertujuan untuk membangun platform pertukaran bagi para kolektor dan lembaga budaya dan budaya untuk fokus pada tampilan dan belajar dari satu sama lain.
Sejak tahun 2010, Museum Jianchuan telah berhasil menyelenggarakan 11 pertemuan pertukaran koleksi peninggalan budaya revolusioner, yang juga berperan sangat baik dalam melindungi dan mewarisi peninggalan budaya revolusioner. (*)
Advertisement