Jobsekeer - Image from Gambar diambil dari berbagai sumber segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami
Guangdong, Bolong.id - Empat provinsi di Tiongkok: Jiangsu, Guangdong, Shandong dan Henan memprediksi menciptakan sejuta lapangan kerja baru untuk masing-masing provinsi di 2021 ini.
Dilansir dari CCTV News, Senin (16/02/21) di Guangdong tingkat pengangguran 5,5 persen. Jiangsu 5 persen. Shandong 5,5 persen. Henan 5,5 persen.
Peneliti dari Asosiasi Buruh Tiongkok, Su Hainan, menjelaskan, bahwa provinsi yang menargetkan sejuta lapangan kerja, adalah provinsi dengan populasi besar dan ekonomi besar. Target tersebut realistis.
Dalam "daftar tugas" ketenagakerjaan yang diterbitkan oleh berbagai tempat, selain indikator kuantitatif yang mencolok, reporter juga memperhatikan bahwa "pekerjaan lebih memadai dan berkualitas" telah menjadi istilah yang sering digunakan.
Li Chang'an, seorang profesor di Sekolah Administrasi Publik Universitas Bisnis Internasional dan Ekonomi, dan Institut Pembukaan Nasional Republik Rakyat Tiongkok, menafsirkan "Misalnya, untuk mencapai lebih banyak pekerjaan penuh, itu artinya memperluas skala pekerjaan, sehingga lebih banyak pekerja memiliki pekerjaan; Untuk pekerjaan yang berkualitas, maka tingkat upah, jaminan sosial, dan aspek lainnya harus lebih meningkatkan upaya kebijakan. "
Dalam hal tindakan khusus, banyak tempat telah mengusulkan penguatan kebijakan prioritas ketenagakerjaan dan peningkatan dukungan ketenagakerjaan untuk kelompok-kelompok kunci.
Seperti lulusan perguruan tinggi, veteran, pekerja migran, penduduk perkotaan yang membutuhkan, dan orang-orang keluar dari kemiskinan, semua kategori ini termasuk dalam kelompok pekerjaan utama.
Selain itu, banyak tempat juga menyebutkan pembentukan mekanisme bantuan yang dinormalisasi untuk menstabilkan pekerjaan.
Menurut kartu laporan tahunan ekonomi Tiongkok yang sebelumnya diumumkan oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial dan Biro Statistik Nasional, pada tahun 2020, 11,86 juta pekerjaan baru akan tercipta di daerah perkotaan sepanjang tahun, yang secara signifikan lebih tinggi dari target yang diharapkan lebih dari 9 juta orang, mencapai 131,8% dari target tahunan. (*)
Alifa Asnia/Penerjemah
Advertisement
