Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum - Image from Kompas.com
Jakarta, Bolong.id - PT PLN Persero akan membangun 57-60 Stasiun Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2021. Investasi untuk peralatan pengisian daya SPKLU ini dibutuhkan sekitar Rp 400 juta per satu alatnya.
"Nanti investasi peralatan hanya sekitar Rp 400 juta. Satu alat SPKLU, itu hanya satu alat charging-nya saja," ungkapnya saat dikonfirmasi. Dilansir dari CNBC Indonesia (04/01/2021).
Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, mengacu pada Peraturan Menteri, maka pembangunan SPKLU ini nantinya bisa semakin bertambah karena tidak hanya PLN yang bisa menyediakan stasiun pengisian daya kendaraan listrik, namun juga dari pihak lain seperti Pertamina dan swasta.
"PLN saja akan membangun 57-60 unit (SPKLU). Sesuai dengan Permen, tidak hanya PLN saja yang menyediakan (stasiun pengisian), tapi juga Pertamina, nanti SPBU-nya juga akan berubah, dan juga bekerja sama dengan swasta," ucapnya dalam wawancara.
Namun, imbuhnya, jika mengikuti perkembangan gaya hidup saat ini, tidak cukup hanya sekedar SPKLU, tapi perlu juga disediakan kafe yang dilengkapi dengan fasilitas wifi dan sebagainya, sehingga pelanggan yang sedang mengisi daya kendaraan listriknya masih bisa beraktivitas dan tidak bosan menunggu.
"Tetapi charging station ini jadi gaya hidup. Ini seperti kafe nanti, di situ bisa sambil ngecas, minum kopi, kerja, ada laptop, wifi," tuturnya mencoba menggambarkan.
Menurutnya, keuntungan dari membangun SPKLU tidak hanya dari menjual listrik, namun juga dari bisnis retail fasilitas pelengkap lainnya itu seperti kafe yang menjual kopi ataupun restoran.
"Peralatannya tidak terlalu mahal, tapi sudah ada Permen yang mengatur model bisnisnya," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, mobil berbahan bakar minyak ke depan akan ditinggalkan dan menjadi tren masa lalu. Berkaca pada Eropa, menurutnya sudah banyak negara yang mengeluarkan undang-undang yang menargetkan bebas kendaraan berbasis BBM pada 2035.
"Kalau lihat di Eropa sudah banyak sekali negara yang melontarkan UU-nya di 2035 tidak ada lagi mobil BBM. Bahkan Toyota, BMW, Tesla sudah merespons dan bertransisi dari mobil berbahan bakar BBM ke listrik," jelasnya. (*)
Advertisement