Jelang Presidensi Indonesia di G20, KBRI Beijing Gelar Media Gathering bertajuk 'Updates from Indonesia' - Image from Instagram Resmi KBRI Beijing
Beijing, Bolong.id - Pada Rabu (01/12/2021) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Tiongkok menyelenggarakan media gathering bertema "Updates from Indonesia" sebagai wadah dialog bersama media lokal Tiongkok.
Dilansir dari Instargram Resmi KBRI Beijing pada Senin (06/12/2021), pada kesempatan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia yang dimulai pada Rabu 1 Desember 2021 mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Tema ini relevan dalam merefleksikan dinamika global saat ini dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Tema ini juga bermakna bahwa upaya bersama memerangi pandemi harus bersifat inklusif, berfokus pada komunitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Pada saat itu pemaparan performa nilai perdagangan Indonesia-Tiongkok juga dilakukan. Dengan perdagangan sebesar $85,3 milyar (sekitar Rp1.300 triliun) per September 2021 dengan nilai ekspor $42,8 milyar (sekitar Rp615 triliun )dengan kenaikan sebesar 59,7% dibandingkan total ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2020 lalu.
Selain itu, kerja sama proyek-proyek non koridor ekonomi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Two Countries Twin Parks diharapkan dapat diaktualisasi di akhir tahun 2022.
Dibidang investasi, Dubes Djauhari juga menyampaikan mengenai sinergi Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative pada empat koridor ekonomi. termasuk Economic and Business Hub for ASEAN (Sumatera Utara), Energy and Miniral Hub (Kalimantan Utara), Hightech and Creative Economny Hub (Bali), dan Pacific Rim Economy Hub (Sulawesi Utara).
Kerja sama proyek-proyek non koridor ekonomi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Two Countries Twin Parks diharapkan dapat diaktualisasi di akhir 2022.
Dubes Djauhari turut menyampaikan perkembangan program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air yang telah mencapai tingkat 70 persen dari jumlah jumlah pendudukk.
Dalam pembahasan kerja sama sektor pendidikan dan kepentingan wisata Ditegaskan oleh Dubes Djuahari, bahwa sektor pendidikan juga diharapkan agar mahasiswa Indonesia kembali ke Tiongkok secara bertahap. Karena mengingat banyak dari mereka terpaksa kembali ke Indonesia karena pandemi dan terpaksa melaksanakan studi secara online.
Dalam konteks hubungan ASEAN-Tiongkok, Dubes Djauhari menuturkan bahwa ASEAN telah mencapai konsensus untuk meningkatkan hubungan dengan Tiongkok ke tingkat Comprehensive Strategic Partnership dalam dokumen ASEAN-China Strategic Partnership Vision 2030 guna mendukung implementasi Rencana Aksi ASEAN-China Strategic Partnership for Peace and Prosperity (2021-2025). Dengan harapan meningkatkan hubungan ini dapat pula meningkatkan kepercayaan strategis dalam upaya kerjasana yang saling menguntungkan demi stabilitas di kawasan
Pada kesempatan yang sama Dubes Djauhari juga mempromosikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara dengan aturan kesehatan yang diberlakukan sejak 14 Oktober 2021 sesuai prinsip cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CHSE).
Menutup media gathering, Dubes Djauhari menyampaikan bahwa Indonesia dan Tiongkok telah memberikan contoh positif bahwa kerja sama dan saling mendukung satu sama lain pada saat sulit akan membawa hasil positif bagi kedua negara. Pada kesempatan yang sama, diumumkan pula penandatanganan MOU dan LOI sebagai tindak lanjut Trade Expo Indonesia antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok dengan nilai total mencapai 1,6 miliar dolar AS.
Forum ini dihadiri kurang lebih 60 jurnalis ini selain menginformasikan hasil kerja sama Indonesia-Tiongkok yang telah terjalin, juga dimanfaatkan sebagai platform agenda setting kebijakan Indonesia di 2022 bagi insan media dan sebagai upaya diplomasi publik dan diplomasi ekonomi dalam meningkatkan reputasi strategis Indonesia di Tiongkok.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement